Bawaslu Launching Desa Anti Politik Uang

IMG-20191125-WA0028

WAJO, penarakyat.com — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Wajo menggelar lunching Desa sadar pengawasan dan anti politik uang di Desa Lampulung, Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo, Senin 25/11/2019.

Pimpinan Bawaslu Provinsi Sulsel Syaiful Jihad mengatakan, kedepan Bawaslu mengembangkan program nilai-nilai demokrasi, tugas bawaslu bukan hanya mengawasi proses pemilu, tapi melakukan upaya pencegahan sedini mungkin, termasuk kerja pendidikan politik dan demokrasi.

“Tahun 2020 memprogramkan sekolah pengawasan partisipatif,” katanya.

Kegiatan Desa sadar pengawasan dan anti politik uang menjadi prioritas bawaslu sadar bahwa desa merupaka  institusi pemerintahan yang luas, desa diberi ruang wewenang sampai membuat petaturan untuk kesejahteraan masyarakat.Kepala desa juga dipilih langsung oleh masyarakat dan masa tugasnya lebih panjang dari Bupati.

“Kami memandang desa adalah sebuah posisi strategis untuk mengembangkan demokrasi, kalau desa berkembang, kondisi demokrasi akan baik, tidak ada lagi istilah budaya yang sifatnya memberi dan menerima dalam hal politik uang,” katanya.

Menurutnya, salah satu budaya dan falsafah orang bugis adalah lempu na napaccing (jujur dan bersih), sehingga kalau ada yang menggunakan politik uang tentu budaya bugis menolak itu, karena politik uang sudah tidak sesuai dengan jujur dan bersih.

“Begitu juga dalam hal agama, penerima dan pemberi sogok berkongsi masuk neraka,” tegasnya.

IMG-20191125-WA0018

Bupati Wajo, Amran Mahmud mengatakan, Wajo dikenal sebagai dasar letak demokrasi, sejak sistem kerajaan. Sehingga kita berharap dengan adanya kegiatan yang digelar Bawaslu bukan hanya di Desa Lampulung tapi bisa juga dikembangkan ke Desa-Desa lain

“Kita sangat berharap output dari kegiatan ini agar betul-betul dipilih pemimpin yang kompetensi, bukan karena pendekatan materi, pendekataan kekuasaan, pendekatan penekanan, sehingga masyarakat bisa merdeka memilih sesuai dengan falsafah orang Wajo, Maradeka To Wajoe Adena Napopuang,” jelasnya.

Dia mengatakan, politik uang tidak bisa dibiarkan karena tidak sesuai dengan tatanan dan melanggar aturan yang ada di negara kita. “Politik uang harus kita lawan bersama sehingga kita mendapat pemimpin yang berkualitas sehingga daerah kita bisa maju,” katanya.

Dia juga mengaku bersyukur dengan kegiatan tersebut, yang mampu memberikan pendidikan lebih dini ke masyarakat.

“Saya sangat bersyukur dengan dilakukan oleh Bawaslu Wajo yang telah melakukan pendidikan demokrasi ke masyarakat,” katanya. (Cr1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *