MAKASSAR, penarakyat.com — Cuaca buruk yang melanda selat Makassar dalam dua pekan terakhir, membuuat nelayan di daerah ini enggan melaut. Akibatnya, harga ikan melambung tinggi.
Warga yang sehari-harinya mengkonsumsi ikan terpaksa beralih ke telur, tahu dan tempe. Para pedagang ikan sendiri mengaku harus menaikkan harga ikan hingga 100 persen. Minimnya stok ikan berimbas kepada tingginya penjualan.
“Dari harga satu kilogram ikan sebelumnya Rp20 ribu terpaksa kami naikkan menjadi Rp40 ribu. Ini dikarenakan kurangnya stok ikan akibar cuaca buruk,” kata salah seorang pedagang ikan, Jurfri, Jumat (18/11/2016).
Kenaikan harga ikan inipun membuat warga menyiasati dengan beralih ke komoditas lauk pauk lain.
“Harga ikan naik turun, kadang kadang kita dapat murah kadang kita mahal, tapi sekarang saya liat agak mahal,pekerjaan saya sebagai tukang jahit, ya sesuai dengan kemampuan kita, ya kadang kita beli telur, tahu atau tempe,” kata salah seorang warga Normawati.
Informasi yang dihimpun penarakyat.com menyebutkan, ketinggan ombak di selat Makassar sejak memasuki bulan November hingga saat ini mencapai tiga hingga empat meter.
Melihat intensitas hujan yang tinggi, diprediksi cuaca buruk akan berlangsung hingga akhir Desember.
Nelayan maupun pedagang ikan berharap cuaca secepatnya bisa normal kembali, sehingga pasokan ikan dapat terpenuhi. (atho)
