Program Serasi Kementan RI Mulai di Sosialisasikan di Wajo

Program Serasi Kementan RI Mulai di Sosialisasikan di Wajo

WAJO, Penarakyat.com — Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) mengadakan Rapat dengan mengambil tema Percepatan pelaksanaan Program ” Serasi ” Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani, di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Bupati Wajo, Jumat (05/04/2019).

Dalam sambutan penerimaan Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si. menyampaikan selamat datang kepada tamu dari Kementerian Pertanian beserta jajarannya juga para kepala Dinas dari 4 Kabupaten tetangga yang dalam acara koordinasi upsus program ” serasi ” ini diantaranya Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sidrap, Bone, Soppeng dan Pinrang.

Bupati Wajo mengharapkan bersinergi dengan program 5 tahun kedepan, tentu ini menjadi hal yang baik diawal pemerintahannya, di Wajo masih banyak sawah tadah hujan dibanding irigasi, tentu ini akan memudahkan program pertanian kedepan sehingga bisa capai 2 kali lipat dengan program Integrted Farming Sistem serta adanya program “serasi”.

Di Wajo punya 3 potensi terbesar diantaranya Pertanian, Perikanan dan Peternakan .

“Kami sudah MoU dengan UGM dan optimis Wajo bisa menjadi Solusi impor daging di Indonesia, juga optimis ketika program serasi dengan Backup dari Kementerian Pertanian ini akan terlaksana,”paparnya.

Dirut Peralatan Mesin Pertanian Andi Nuralamsyah menyampaikan arahan dari Menteri Pertanian, supaya mempercepat fisik konstruksi, di Wajo akan ada 10 eskavator yang diadakan oleh Kementerian Pertanian.

Dan sangat merespon Bupati Wajo dengan program Integrated Farming Sistemnya dan menawarkan kalau Bupati menargetkan 10 Hektar dia menawarkan 16.000 Hektar dijadikan Integrated Farming Sistem yang disambut baik oleh Bupati Wajo.

“Kami siap dukung 16.000 Hektar Integrated Farming Sistem di Wajo dan ini langkah cerdas dari Bupati Wajo, dan mudah mudahan Wajo menjadi pioner di Sulawesi Selatan,”ucapnya.

Menurut Prof. A. Hasanuddin menyampaikan bahwa ini kesempatan untuk memperbaiki kampung halaman, karna ada 5 Kabupaten perlu ada koordinasi yang kuat, CPCL adalah ujung tombak di daerah , perlu turun kebawah untuk melihat kesiapan mereka dan perlu ada organisasi yang mengkoordinir 5 Kabupaten ini.

Dari 3 Dirut Kementerian Pertanian yang hadir hari ini juga didampingi oleh beberapa kabag dan staf dari Kementerian yang masing masing memberikan penjelasan disamping beberapa pakar.

Secara tekhnis dari 5 Kepala Dinas pertanian dari 5 Kabupaten yang ada dipertemuan ini mempertanyakan tentang maintenance, Alat, pengadaan serta payung Hukumnya supaya nantinya tidak tersangkut masalah hukum dikemudian hari, dan terkait alat yang sudah dipakai nanti akan dihibahkan ke Provinsi menurut penjelasan Andi Nuralamsyah. (Humas Pemkab)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *