Tidak Punya Biaya, Pasien Tertahan Di Puskesmas‎

image
Ibu pasien DBD yang tertahan di puskesmas memperlihatkan kartu indonesia sehat milik anaknya. (Ft. Atho, penarakyat.com)

BONE, penarakyat.com — Orang miskin dilarang sakit, mungkin pepatah inilah yang tepat untuk seorang pasien anak di Bone, Sulawesi Selatan. Tidak ada biaya membuatnya harus bertahan di puskesmas tempatnya dirawat. Kartu “Sakti” berupa Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dimiliki nampaknya tidak membuat dirinya bebas dari biaya pengobatan.

Setelah 13 hari menjalani perawatan karena serangan demam berdarah dengue, Fikarina (9), warga Kelurahan Watampone, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah.
‎‎
Namun, lantaran tidak mempunyai biaya, Fikarina dan kedua orang tuanya harus tanggung resiko, resiko, di ruang bangsal puskesmas, walau sebenarnya sudah diperbolehk‎an pulang oleh Dokter sejak Rabu pagi (21/12/2016).

Alasannya, pihak puskesmas tidak mengijinkan sebelum melunasi biaya pengobatan sebesar Rp.669.000,.‎

Orang tua pasien, mengaku tidak mengerti alasan pihak puskesmas, pasalnya anaknya memiliki kartu indonesia sehat, berobat secara gratis.‎

“Kami tidak punya uang untuk membayar biaya sebesar itu,” kata orang tua pasien, Rika Arlina.‎

Orang tua Fikarina sendiri merupakan penyandang disabilitas dan bekerja sebagai tukang sol sepatu. Tentunya biaya sebesar ratusan ribu sangat berat bagi keluarganya.‎

Belum ada kejelasan sampai kapan pasien tersebut harus ditahan, sesekali meminta kebijaksanaan agar bisa membawa anaknya pulang, namun pihak puskesmas tetap mewajibkan untuk melunasi terlebih dahulu.‎

Dari penjelasan petugas puskesmas, biaya ratusan ribu tersebut merupakan biaya rawat inap sebelum kartu Indonesia Sehat milik pasien diperlihatkan dua hari lalu. Biaya terebut merupakan biaya sejak ia masuk 13 hari lalu.‎

Sebelumnya Fikarina terdaftar sebagai pasien umum, dan harus membayar. Kini orang tua Fikarna, Salam dan istrinta Rika Arlina berharap ada kebijaksanaan dari pihak puskesmas agar anaknya bisa keluar. (atho)‎

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *