2.900 Anak Putus Sekolah Bakal Ikuti Program Kesetaraan

2.900 Anak Putus Sekolah Bakal Ikuti Program Kesetaraan

SIDRAP, Penarakyat.com  — Sebanyak 2.900 Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Sidrap akan mendapatkan program kesetaraan. Hal itu berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sidrap, Nur Kanaah mengatakan, sudah mengumpulkan semua lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), maupun Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP).

“Kita kumpulkan mereka untuk mencari data 2.900 ATS di Sidrap untuk mendapatkan program paket dari Kemendikbud melalui Program Indonesia Pintar (PIP),” kata Nur Kanaah, Ahad, (9/4).

Menurutnya, secara nasional ATS yang mengikuti program kesetaraan dan memperoleh PIP pada tahun 2015 sebanyak 15.525, dan tahun 2016 sebanyak 65.122 orang, dan pemerintah pusat di 2017 ini menargetkan 500.000 orang.

Peserta didik tersebut akan memperoleh dana PIP yang dipergunakan untuk keperluan pendidikan individu peserta didik, dan satuan pendidikan akan memperoleh dan Bantuan Operasional Pembelajaran (BOP) yang digunakan untuk proses pembelajaran masyarakat.

Adapun tujuan pemberian PIP ini untuk meningkatkan angka keberlanjutan pendidikan yang ditandai dengan menurunnya angka putus sekolah. Menurungkan kesejenjangan partisipasi pendidikan antar kelompok masyarakat.

“Yang terpenting adalah meningkatkan kesiapan peserta didik kesetaraan untuk memasuki pasar kerja atau melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi,” ucap Nur Kanaah.

Sementara, Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Sidrap, Muh Nur mengatakan bahwa berdasarkan data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) terdapat ATS usia 7-21 tahun sebanyak 4,1 juta anak.

Pada akhir tahun 2016, Ditjen PAUD dan Dikmas telah mengirimkan data ATS tersebut ke kabupate/kota sebanyak 2,9 juta ATS, termasuk Sidrap.

“Data itu dikirim lengkap dengan nama, umur, identitas orang tua dan alamat untuk dilakukan penjaringan dan melakukan pembinaan agar kembali ke sekolah, mengikuti program kesetaraan atau kursus keterampilan,” tandasnya. (Ady)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *