212 Gerakan Religi Tanpa Mencederai Ekologi

212 Gerakan Religi Tanpa Mencederai Ekologi

PAREPARE, Penarakyat.com — Walaupun berjuta pasang kaki peserta reuni 212 berjalan berkumpul rapat, bergerak serentak, dan saling berhimpitan melangkah menuju kearah panggung utama yang berada dalam kawasan, tetapi ternyata tak sepucuk daun yang gugur tercabut dan sehelai rumputpun yang terinjak saat pelaksanaan reuni akbar persaudaraan alumni 212 yang dihelat di kawasan silang monas jakarta, Ahad 2 desember 2018

Kesaksian itu diungkapkan oleh ketua Forum Komunitas Hijau kota parepare, H. Bakhtiar Syarifuddin, yang sengaja ikut hadir bergabung pada show of force reuni akbar PA 212 di kawasan silang monas jakarta.

“Wahh…peristiwa “212” ini sungguh sangat luar biasa, sebuah pertunjukan perkara religi yang cukup tersohor dan banyak menarik perhatian publik, karena melibatkan massa dalam jumlah banyak, kemudian bergerak serentak dan terkonsentrasi di satu titik kumpul, tanpa menyisahkan bengkalai dan kerusakan ekosistem di ruang terbuka hijau publik,” Ungkap H. Bakhtiar Syarifuddin, Jumat (07/12/2018), yang saat ini sudah tiba di Parepare.

Pemandangan perilaku masssa yang berjubel saat itu nampak elok dan sangat bersahabat dengan alam, itu nyata adanya.
Ini benar-benar sebuah pergerakan sosial yang massif tanpa mencederai lingkungan.
Kepedulian menjaga kebersihan halaman dan keselamatan hidup tanaman telah menjadi komitmen dan atensi sesama peserta, teriakan lembut suara peringatan untuk tidak menginjak rerumputan sesekali terdengar bersahutan silih berganti.

Hampir tidak percaya, usai acara digelar dan massa pun beranjak meninggalkan lokasi, tetapi tak ada terlihat sedikitpun menyisahkan tumpukan sampah dan meninggalkan jejak kerusakan tanaman, rumput-rumputpun masih hijau segar tersenyum bergoyang tertiup angin.

Betapa tidak tercengangnya saya melihat suatu peristiwa fenomenal gerakan “212” saat itu. saya seolah-olah terhipnotis pancaindera mata saya ketika melihat jutaan jumlah manusia berpakaian serba putih datang secara bergelombang berjalan perlahan tertib menuju dan memasuki kawasan monas, tanpa mengganggu atau merusak tanaman-tanaman yang tertata indah nan hijau, begitu pula sebaliknya setelah beranjak keluar meninggalkan lokasi pusat acara.

Sungguh sebuah potret prilaku edukasi ekologi yang sangat bermoral dan patut menjadi tauladan bagi kita semua, baik yang hadir langsung menyaksikan saat itu maupun bagi yang baru mendengarkan kabar ini. (Andi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *