SIDRAP, Penarakyat.com — Ketua Pemantau Demokrasi Sulsel, Rais Rahman meminta polisi untuk menindak tegas pelaku penyebar hoax, fitnah dan ujaran kebencian selama masa Pilkada serentak.
“Polres kan sudah punya divisi cyber crime, mudah-mudahan bisa mengedukasi, menjaga, dan terakhir menindak. Sehingga, hoax, fitnah, tidak bisa begitu saja disampaikan ke masyarakat. Ujaran kebencian yang bisa membakar suasana kontestasi ini, ayo diredam bersama,” demikian Rais melalui rilisnya, Rabu, (14/2/2018).
Di mata Rais, memanasnya kondisi jelang pilkada Sidrap sangat dipengaruhi media sosial terutama grup di facebook. Sebab, siapapun bebas menyebarkan informasi dan berita hoax, bahkan saling mengejek.
“Ini tidak mengedukasi masyarakat jelang pilkada. Sebaliknya, justru menjadi ajang fitnah, provokasi, saling ejek, saling menjatuhkan dan bahkan bisa berujung bentrokan. Polisi, terutama satgas cyber tak boleh tinggal diam,” tegasnya.
Ia mengatakan, Sidrap saat ini memang menjadi perhatian di Sulsel, maka kondusifitas harus dipertahankan.
Persoalannya, saat ini penggunaan media sosial yang dapat dijadikan sebagai alat untuk sosialisasi, ternyata juga dijadikan sebagai ajang penebaran hoax, fitnah bahkan provokasi.
Rais juga mengimbau para kandidat yang saling berkompetisi dapat saling tersenyum, tertawa, dan bergandengan tangan.
Sedangkan parpol pengusung dan pendukung para kandidat, diharapkan mendorong calonnya untuk sosialisasi program.
“Parpol-parpol nanti bisa berembug untuk membuat tematik kemudian dibuka ruang perdebatan yang mengedukasi. Biarkan KPU yang memberikan ruang untuk perdebatan,” katanya. (Ady)