SENGKANG, penarakyat.com – BPJS kesehatan sepertinya tidak terlalu berlaku di Kabupaten Wajo, terbukti dari hasil survey tim survey manajemen sasaran keselamatan pasien (SKP) dan pengendalian infeksi (PPI) serta survey keperawatan, hak pasien dan keluarga pasien (HPK) di RSU Siwa Kabupaten Wajo, lebih banyak pasien dari jalur umum ketimbang jalur BPJS.
Ketua Tim Survey, dr Suriah Tjegge, mengatakan bahwa dari hasil survey terekam, jumlah pasien yang mendapat perawatan melalui jalur umum lebih banyak dibanding BPJS.
“Itu artinya mayoritas pasien di RSUD Siwa mengunakan jalur umum dibanding BPJS. Dengan kondisi seperti itu pendapatan RSUD Siwa banyak diperoleh dari jalur umum,” kata dr Suriah.
Sementara itu, Direktur RSUD Siwa, drg Armin, mengungkapkan, kedatangan tim survey di RSUD Siwa merupakan survey akreditasi khusus untuk RSU tipe D ini. Menurutnya, pelaksanaan survey akreditasi program khusus ini sejalan dengan amanah Undang-undang (UU) nomor 44 tahun 2009 tentang akreditasi rumah sakit terhitung sejak tahun 2012.
Pelaksanaan survey juga, kata Armin, bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan mengimplementasikan pelayanan tersebut kepada masyarakat.
“Agenda survey program khusus tingkat pusat ini juga erat kaitannya dengan mekanisme kerja dan pelayanan masyarakat yang dilaksanakan oleh direksi rumah sakit,” terang Armin.
Beerapa waktu lalu, terkait BPJS, Bupati Wajo Andi Burhanuddin Unru mengatakan, tidak ada lagi jaminan kesehatan yang ditanggung oleh daerah yang akrab disebut Jamkesda. Menurutnya, semua program sudah dialihkan ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
“Program pemerintah selama ini terlalu banyak memanjakan warga sehingga semua dibuat serba gratis. Sampai Jamkesda banyak disalahgunakan, ada yang sudah punya mobil, punya motor masih dirawat juga di kelas III, jadi sekarang daerah betul-betul selektif, yang sudah mampu itu masuk miki saja di BPJS Mandiri,” katanya. (cr1)
