WAJO, Penarakyat.com — Mobil tangki berisi 8 ribu liter solar subsidi yang diamankan oleh Satreskrim Polres Wajo usai terguling di Kecamatan Takalalla, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada hari Minggu 14 Januari 2024 lalu, diduga milik oknum ASN di Kabupaten Bulukumba.
Hal itu diungkapkan oleh beberapa sumber warga Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, kepada beritasulsel jaringan beritasatu.com, Senin (29/1/2024).
Menurut sumber, oknum ASN tersebut berinisial BA, guru sekolah SD 309 Dumpu Desa Bonto Biraeng, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Solar yang ditangkap di Wajo itu adalah milik ASN inisial BA, guru SD 309 Dumpu. Lama sekali mi itu (BA) bisnis solar dan jarang masuk mengajar,” tutur sumber yang minta namanya tidak dimediakan.
Kepala Sekolah SD 309 Dompu, Muhammad Nurdin yang dikonfirmasi membenarkan bahwa BA adalah ASN yang mengajar di sekolah tersebut sebagai guru Pendidikan Jasmani (Penjas).
“Iye betul itu pak, dia (BA) mengajar di sini (SD 309 Dompu) guru Penjas. Dia PNS, mengajar sambil bisnis solar. Tapi dia jarang masuk mengajar, hanya sekali kali saja,” tutur Muhammad Nurdin dikonfirmasi via telpon.
Terpisah Kasat Reskrim Polres Wajo IPTU Aditya Pandu Drajat Sejati yang dikonfirmasi juga membenarkan bahwa pemilik solar yang terguling di Takalalla Wajo dan saat ini sedang dalam penyelidikan pihaknya, adalah oknum ASN inisial BA warga Kecamatan Kajang, Bulukumba.
“Iya pak oknum ASN asal Kajang, inisial BA,” terang Aditya ditemui di ruang kerjanya Selasa 30 Januari 2024 sesaat lalu.
Menurutnya, kasus ini akan terus atensi penyelidikan dalam mengusut tuntas kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi tersebut.
“Tetap kasus ini atensi kita usut, saya sudah perintahkan Kanit Tipiter untuk mendatangi pemilik Solar di Bulukumba dan mengambil keterangan yang bersangkutan,”tegasnya.
Kasus ini, kata Adytia akan terus di dalami karena ada indikasi terjadi penyalahgunaan Migas jenis solar bersubsidi karena hasil muatan truk pengangkut solar ini isinya bukan BBM industri, melainkan solar bersubsidi.
“Kita masih koordinasi sejumlah pihak termasuk pihak BPH Migas karena diduga kuat ada indikasi penyalahgunaan BBM bersubsidi,” tandasnya. (Riss)