Kesederhanaan Blusukan FAS, Memantik Simpati Warga

Kesederhanaan Blusukan FAS, Memantik Simpati Warga

IMG-20180310-WA0046PAREPARE, Penarakyat.com — Ada hal menarik yang biasa diamati dari Calon Walikota-Wakil Walikota Parepare Faisal Andi Sapada-Asriady Samad dalam memanfaatkan masa kampanye.

Mereka selalu berupaya sedekat mungkin dengan warga, agar warga mudah berinteraksi atau diskusi dengan pasangan FAS yang bertagline ‘SIBAWAKI’.

Dalam kampanye blusukannya, FAS mengunjungi satu persatu rumah warga. Terkadang, Dor To Dor FAS ini betah berlama-lama disatu titik, menyimak curhatan atau aspirasi warga.

IMG-20180310-WA0045

Ada pula warga yang berlama-lama memeluk FAS, atau sekadar melepas rindu karena memang sejak dulu akrab dengan FAS.

Seperti blusukan kali ini, Calon Walikota Parepare Faisal Andi Sapada saat melepas lelah berjalan kaki seharian, FAS berbaur bersama warga dan tim untuk berisitirahat sembari diskusi.

Bukan lagi pemandangan langka melihat FAS duduk melantai, atau nongkrong bahkan berbaring sejenak di balai-balai.

Hal lain yang tak kalah menarik, dalam tiga kali kampanye dialogis-warga dikumpulkan disatu lokasi. FAS tidak pernah menggunakan panggung tinggi atau secara formalitas.

IMG-20180310-WA0044

FAS juga tak pernah meminta disediakan fasilitas khusus seperti kursi empuk, meski kemudian tuan rumah menyediakan. Begitupula soal makanan, tidak pernah minta istimewa.

“Apa yang dimakan warga itupula yang dinikmati FAS. Kita tidak butuh kemewahan yang tidak perlu, atau diistimewakan berlebihan. Cukup sederhana saja. Ini menjadi simbol keberpihakan pada masyarakat umum, sekaligus teladan bagi jajaran tim,” urai Ketua Tim Pemenangan FAS, Yasser Latief.

Khusus di Bilalangnge, FAS tidak menggunakan panggung, namun duduk lebih santai pada sebuah dipan atau balai-balai. Itupun karena kontur lokasi yang berbukit, sehingga warga yang duduk ditempat yang lebih rendah, tidak bisa melihat langsung meski FAS sudah berdiri.

Dalam satu kesempatan kampanye FAS menegaskan komitmennya untuk tidak bermewah-mewahan saat menjabat. Ia sempat berujar, “Jika Walikota-nya pakai mobil Innova, masa kadisnya mau pakai mobil yang mahal. Paling mereka akan pakai Avanza. Ini agar pejabat bisa berhemat, sehingga anggaran yang ada bisa dialihkan untuk kepentingan rakyat kecil,” tegasnya. (tm-fas/ady)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *