WAJO, penarakyat.com — Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Wajo menggelar Rapat Koordinasi yang dirangkai buka puasa bersama di Ruang Pola Kantor Bupati Wajo, Rabu (27/03/2024).
Rapat dipimpinnya langsung oleh Pj Ketua TP PKK Kabupaten Wajo, Ny Farida Kurnianingrum Bataralipu ini, juga dihadiri Ibu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Wajo, Pengurus TP PKK Kabupaten Wajo, Ketua TP PKK Tingkat Kecamatan, Desa dan Kelurahan.
Dalam sambutannya, Farida Kurnianingrum mengatakan, pertemuan ini disamping menjadi ajang perkenalan, juga menjadi ajang silaturahmi untuk lebih dekat lagi dengan pengurus TP PKK Wajo.
“Rapat koordinasi ini juga akan menjadi ajang diskusi kita, bagaimana kedepan kita melangkah, untuk mempererat dan memperkuat ruang gerak kerja dalam berkiprah sebagai ibu ibu PKK,” ujarnya.
Di kesempatan itu, Farida Kurnianingrum juga membeberkan beberapa tantangan yang dihadapi pemerintah daerah saat ini, diantaranya masalah inflasi, ketahanan pangan dan stunting.
“Satu minggu pertama Pj Bupati bertugas, Wajo mengalami inflasi terburuk di Indonesia. Artinya, kita perlu saling berjibaku, terutama bagaimana TP PKK membantu pemerintah menekan inflasi daerah,” Imbuhnya
Salah satu upaya menekan inflasi, dia memberi contoh kecil dengan melakukan kegiatan tanam cabe oleh ibu ibu PKK yang baru saja mereka lakukan.
“Mungkin ini kelihatannya kecil, tapi jika itu kita tanam ditanam di banyak tempat lalu dipanen, nilainya akan besar. Ditambah lagi sudah ada dorongan dan penguatan dari Gubernur dan Pemprov Sulsel untuk program ini,,” ungkapnya.
Apalagi lanjutnya, saat ini Indonesia diperhadapkan pada kondisi ketahanan pangan yang menjadi isu nasional, dan menjadi PR bersama.
“Peran kita di sini bagaimana kita memastikan ada keberlanjutan ketahanan pangan dalam keluarga dan lingkungan. Tentu harus ada penguat dari sisi lain terkait hasil pertanian kita.
Tidak hanya padi ada juga cabe dan sayuran yang bisa menjadi penguat bagi ketahanan pangan,” jelasnya.
Kemudian isu yang cukup kental lanjut Farida Kurnianingrum, mengenai stunting. Meski di Indonesia termasuk Wajo, kata dia, telah mengalami penurunan namun bukan berarti harus lengah.
“Ini adalah sesuatu kekuatan kita bersama dalam menurunkan ini. Tentu saya ingin mendengar kiprah apa yang dilakukan teman teman di kecamatan dan desa sehingga isu isu yang sifatnya skala nasional ini dapat dikendalikan bersama,” katanya..
Karena itu, diapun meminta TP PKK termasuk ibu ibu kepala desa dapat berperan pada musrenbang nanti. Tidak hanya jadi tamu undangan tapi juga bisa memberikan masukan, saran dalam penguatan program yang ada di PKK. Termasuk kegiatan ketahanan pangan di desa
“Banyak kegiatan yang bisa dikawal ibu ibu PKK khususnya di desa. Ini bukan hal yang sulit karena kita sudah ada 4 Pokja, di setiap Pokja kita bisa mewarnai kegiatan PKK melalui di dana desa,” terangnya. (Zah)