PINRANG, Penarakyat.com — Purna Paskibra Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan tour wawasan kebangsaan di Provinsi Bali.
Pada kesempatan itu, sebanyak 71 purna paskibra Pinrang tiba di Istana Kepresidenan Tampaksiring, Jalan Dr Ir Soekarno, Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu (21/9/2024).
Saat tiba di Istana Kepresidenan, anggota purna paskibraka Pinrang langsung diajak berkeliling oleh pengelola istana untuk memperkenalkan bangunan yang menjadi tempat peristirahatan Presiden RI itu.
“Saya kagum, melihat bangunannya. Bangunannya bersejarah dan punya cerita sendiri. Iya, indah juga,” kata salah seorang purna paskibraka Pinrang, Ardiansyah.
Ardiansyah mengungkapkan, dirinya tidak pernah menyangka bisa berkunjung langsung di Istana Kepresidenan.
Baginya, usaha dan kerja kerasnya selama bertugas menjadi pengibar bendera di hari kemerdekaan sudah terbayarkan.
“Bangga, bersyukur bisa menginjakkan kaki langsung di Istana Kepresidenan. Saya tidak pernah menyangka, mungkin kalau tidak menjadi paskib saya tidak bisa ke sini,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Pinrang, Syahrir Pawittoi mengutarakan, kegiatan tour tersebut bertujuan untuk menambah wawasan purna paskibra Pinrang.
Baginya, dengan mengunjungi Istana Kepresidenan bisa menumbuhkan jiwa patriotisme dan rasa bangga menjadi putra-putri Indonesia.
“Tujuan kami untuk menambah wawasan anak-anak kami. Tempat ini (istana) adalah tempat bersejarah,” ungkap Syahrir.
Syahrir pun berterima kasih kepada pihak Istana Kepresidenan Tampaksiring yang terlah memperbolehkan untuk berkunjung.
“Kami bangga dan bersyukur sekali, pihak istana bisa menerima kami dengan baik. Kami berterima kasih atas jamuannya dan pengetahuan ini,” ujarnya.
Diketahui, Istana Kepresidenan Tampaksiring berdiri atas prakarsa Presiden RI pertama Ir Soekarno yang menginginkan adanya tempat peristirahatan yang hawanya sejuk jauh dari keramaian kota untuk tamu-tamu negara.
Komplek Istana Tampaksiring terdiri atas gedung utama, Wisma Merdeka, Yudhistira, Negara, Bima dan ruang serbaguna.
Istana ini dibangun pada tahun 1957 yang diarsiteki Soedarsono.
Keseluruhan bangunan pun terlihat indah karena dipadukan arsitektur modern dan arsitektur khas Bali. (Jun)