JAKARTA, Penarakyat.com — Ketua Umum Pondok Pesantren (Ponpes) As’adiyah, AGH Prof. Dr. Nasaruddin Umar, mengemukakan usulan penting dalam Konferensi Majma Khadimul Haramain Syarifain Lil Hadist Nabawi Syarif di Madinah.
Dalam forum prestisius tersebut, ia mengajukan agar Ponpes As’adiyah dijadikan pusat kajian hadits Rasulullah dan ilmu hadits di Indonesia.
Konferensi ini merupakan pertemuan ketiga dari lembaga hadits Raja Salman, yang rutin diselenggarakan dua kali setahun. Prof. Nasaruddin Umar, yang juga anggota dewan pengawas lembaga tersebut, hadir didampingi oleh Ketua Yayasan Ponpes As’adiyah, H. Bunyamin LC MH.
H. Bunyamin mengungkapkan bahwa ide ini telah dibahas sejak konferensi kedua dan kini kembali menjadi fokus utama dalam pertemuan ketiga.
Usulan tersebut diharapkan dapat menjadikan Ponpes As’adiyah sebagai pusat pendidikan hadits di Indonesia, guna memperkuat pengajaran hadits di kalangan santri dan ulama.
Prof. Dr. Nasaruddin Umar merupakan wakil Indonesia di lembaga internasional ini, bergabung dengan perwakilan dari negara-negara seperti Maroko, India, Mesir, dan Mauritania.
Lembaga ini dipimpin oleh lima ulama terkemuka dari Arab Saudi, termasuk Ketua OKI dan Ketua Rabitatul Alam Islami, dengan dewan pengawas yang diketuai oleh Ali Syeikh, penasehat Kerajaan Arab Saudi.
Menurut Prof. Nasaruddin Umar, penguatan ilmu hadits sangat penting bagi Indonesia. “Dengan adanya pusat kajian hadits di As’adiyah, kita berharap pemahaman serta pembelajaran hadits di Indonesia dapat lebih mendalam dan sistematis, sehingga melahirkan ulama-ulama yang berkompeten dalam bidang ini,” ujarnya.
Usulan ini mendapatkan respons positif dari para peserta konferensi dan menjadi salah satu poin utama dalam rencana pengembangan pendidikan Islam berbasis hadits di Indonesia. (Riss)