SIDRAP, Penarakyat.com — Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan memberikan klarifikasi resmi atas insiden penembakan terhadap sebuah mobil Mitsubishi Expander di wilayah Desa Lainungan, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, yang sempat viral di media sosial dan menimbulkan polemik di masyarakat.

Pelaksana Tugas Kepala Seksi Intelijen BNNP Sulsel, Agung FS, menegaskan bahwa insiden tersebut terjadi dalam konteks operasi penegakan hukum terkait tindak pidana narkotika, bukan tindakan sewenang-wenang.

Menurut Agung, peristiwa itu bermula dari operasi pembelian terselubung yang dilakukan oleh tim khusus BNNP Sulsel terhadap jaringan peredaran pil ekstasi lintas kabupaten.

Dalam operasi tersebut, petugas melakukan penyamaran dengan metode order delivery terhadap dua orang target berinisial RF dan HR, yang diduga akan menerima barang haram tersebut di wilayah Sidrap.

Awalnya pelaku pertama berinisial AO diamankan dan ditemukan didalam gawai (Handphone) AO ada percakapan hendak transaksi narkoba jenis pil ekstasi dengan mengarah dari Siwa Kabupaten Wajo menuju kabupaten Sidrap.

Disitulah kasus ini bermula dikembangkan dengan membiarkan AO tetap intens komunikasi dengan kedua pelaku sebagai pemesan barang tersebut.

Petugas kemudian membiarkan mereka semua intens komunikasi dan menyekapati mereka bertemu di Desa Lainungan Kecamatan Watang Pulu Sidrap, dengan tetap melakukan kontrol pengawasan dan membuntuti mobil suspect yang dicurigai sebagai penerima barang 94 pil ekstasi tersebut.

Hingga ditiik lokasi yang disepakati transaksi, terjadi insiden penembakan secara spontan dan tiba-tiba sehingga dua orang pelaku mengendarai mobil Expander tersebut melarikan diri dan lolos dari maut tersebut

“Tim kami sudah membuntuti pergerakan target sejak Selasa siang. Transaksi disepakati dilakukan malam harinya di sekitar Desa Lainungan. Barang bukti yang kami amankan sebelumnya sebanyak 94 butir pil warna kuning yang diduga narkotika golongan I jenis ekstasi. Barang tersebut milik lelaki AO yang sudah kami amankan lebih dulu,” jelas Agung, Jumat malam (17/10/2025).

Ia menuturkan, saat tiba di lokasi yang disepakati, tim melihat sebuah kendaraan yang dicurigai membawa atau akan menerima barang tersebut.

“Sebenarnya, mereka sudah nyaris transaksi serah terima barang ini, karena pelaku tidak sempat turun dari mobilnya,”paparnya lagi.

Ketika petugas hendak melakukan penyergapan, pengemudi mobil tiba-tiba hendak tancap gas dan mencoba kabur, sehingga anggota di lapangan melepaskan tembakan peringatan ke udara.

“Namun karena kendaraan hendak melaju dan nyaris menabrak anggota kami, maka secara spontan beberapa tembakan dilepaskan ke arah bodi kendaraan untuk menghentikan laju mobil,” terang Agung.

Ia menegaskan, pihaknya membenarkan seluruh insiden tersebut, namun dibalik itu tidak ada niat dari petugas untuk melukai siapapun.

Tindakan tersebut murni refleks saat situasi di lapangan berkembang cepat dan penuh risiko.

“Kami mohon maaf atas kejadian yang menimbulkan keresahan. Ini murni situasi lapangan yang tidak bisa dihindari. Tidak ada unsur kesengajaan menembak secara Brutal seperti itu,” ujarnya membenarkan insiden tersebut.

Agung juga menjelaskan lebih jauh, bahwa pasca insiden, petugas sempat menunggu di lokasi hingga siang hari untuk memastikan keberadaan pelaku atau pihak lain yang datang menjemput kendaraan tersebut.

Namun, kendaraan itu akhirnya ditinggalkan oleh para terduga pelaku yang kini masih dalam pengejaran BNNP Sulsel.

Sementara seorang pelaku berinisial AO sudah diamankan lebih dulu dan kini masih pemeriksaan dan pengembangan.

“Yang sudah diamankan lebih dulu adalah AO, diduga sebagai pemilik barang bukti ekstasi. Sedangkan dua orang target penerima, RF dan HR, masih kami buru karena kami sempat menunggui setelah ada penambakan tersebut berharap mereka datang kembali ambil kendaraannya, tapi tidak ada kunjung kembali,” kata Agung.

Terkait kondisi mobil yang ditemukan dalam keadaan berlubang akibat tembakan, Agung menyampaikan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan internal.

“Kami akan melakukan evaluasi dan pendalaman prosedur, termasuk memeriksa semua personel yang terlibat dalam operasi tersebut. Intinya nanti pimpinan yang merilis secara detail insiden ini,” tambahnya.

BNNP Sulsel, lanjut Agung, berkomitmen menjunjung tinggi profesionalisme dan transparansi dalam setiap operasi.

“Kami sangat menghargai masukan publik dan siap memberikan klarifikasi untuk meluruskan informasi yang simpang siur. Prinsip kami: tegas dalam pemberantasan narkoba, tetapi tetap menjunjung hak asasi manusia,” tutupnya. (Ady)