SITUBONDO, Penarakyat.com – Seorang warga mengaku mendapat perlakuan tidak menyenangkan saat melintas di pintu parkir Rumah Sakit Elizabeth, Situbondo. Dalam unggahan di akun Facebook miliknya, warga tersebut menyebut helmnya pecah akibat dihantam palang otomatis parkir rumah sakit tersebut. Sabtu (18/10/2025).

Saat awak media mencoba mengonfirmasi melalui kolom komentar unggahan tersebut, pemilik akun mengakukejasian tersebut terjadi Jumat 17 Oktober 2025, namun hingga saat ini pihaknya belum dihubungi oleh pihak RS Elizabeth maupun pengelola parkir.

Melalui pesan singkat via Messenger, akun tersebut, yang diketahui bernama Chimi Chun, menjelaskan bahwa ayahnya yang menjadi korban insiden tersebut mengalami pusing setelah kejadian. “Secara fisik tampaknya tidak ada luka, tapi yang disayangkan, petugas parkir tidak merasa bersalah dan hanya berdalih bahwa palang tersebut otomatis,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa helm yang pecah bukanlah masalah utama, melainkan sikap petugas parkir dan management RS Elizabeth yang dianggap tidak menunjukkan empati atau tanggung jawab atas kejadian tersebut.

Awak media kemudian menghubungi pihak pengelola parkir. Dalam pernyataannya, pengelola menjelaskan bahwa insiden terjadi karena adanya pengguna kendaraan lain yang masuk melalui pintu keluar. Hal tersebut menyebabkan sistem otomatis pada palang terbuka-tutup tanpa kontrol manual, hingga mengenai pengguna yang seharusnya keluar secara normal.

“Sudah kami koordinasikan dengan pihak rumah sakit. Palang memang otomatis, dan kami telah menghimbau kepada semua customer. Kejadian ini bukan karena customer yang terkena palang menerobos, melainkan karena customer lain yang masuk dari arah yang salah,” ujar pihak pengelola melalui pesan WhatsApp.

Terkait helm yang pecah, pengelola mengaku belum menerima permintaan penggantian dari pihak korban,”Kalau memang ingin diganti, kami siap koordinasi dengan tim. Tapi memang ini bukan kelalaian kami secara langsung, seperti yang kami jelaskan diawal ini karena ada seseorang yang menyerobot dari luar. Meski begitu, tetap akan kami tindak lanjuti jika ada permintaan resmi,” tambahnya.

Menanggapi insiden ini, seorang warga bernama Hamid menyayangkan sikap RS Elizabeth dan pengelola parkir yang dinilainya kurang tanggap dan tidak menunjukkan itikad baik untuk bertanggung jawab secara menyeluruh.

“Kalau sampai ada korban luka serius bagaimana? RS Elizabeth sebagai institusi kesehatan seharusnya lebih sigap menangani kejadian seperti ini. Helm pecah karena benturan keras jelas bukan insiden ringan,” ujarnya.

Hamid juga menyoroti kurangnya tindakan dari pihak rumah sakit, seperti memeriksa kondisi korban, memberikan permohonan maaf, atau menawarkan solusi damai.

“Seharusnya pihak rumah sakit segera mencari win-win solution. Bukan malah terkesan lepas tangan. Harusnya penyerobot pintu keluar itu juga ditindak, kalau perlu laporkan ke kepolisian karena bisa membahayakan nyawa orang lain,” tegasnya.

 

Pewarta :Joe