SINJAI, Penarakyat.com – Pemkab Sinjai melalui Dinas Kesehatan mengambil langkah proaktif dalam merespons tantangan kesehatan daerah dengan menggelar Rapat Koordinasi dan Evaluasi Deteksi Dini, Preventif, dan Respons Penyakit. Acara yang dilaksanakan di Aula Hotel Rofina, Kamis (23/10/2025), secara resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sinjai, Andi Jefrianto Asapa.

Rakor ini bukan sekadar pertemuan biasa, melainkan momentum penting untuk menguatkan upaya kesehatan daerah di tengah tantangan transisi epidemiologi dan menyelaraskan program menuju target ambisius Visi Presiden 2025-2029 menuju Indonesia Emas 2045.

Dalam pidato kuncinya, Sekda Andi Jefrianto Asapa menegaskan bahwa mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya memerlukan upaya multisektor. Rapat koordinasi ini berfungsi sebagai wahana sinkronisasi program kesehatan daerah dengan Delapan Asta Cita dan 17 Program Prioritas Presiden.

Sekda secara khusus menyoroti tiga Program Hasil Terbaik Cepat (PHCT) di sektor kesehatan: Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG/CKG), Penuntasan Tuberkulosis (TBC), dan Pembangunan Rumah Sakit yang lengkap serta berkualitas.

​Bahkan, ia menekankan bahwa dua intervensi vital, yaitu Pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Penuntasan TBC, telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

Andi Jefrianto Asapa memaparkan tantangan utama yang dihadapi Sinjai dan nasional, yakni beban ganda penyakit akibat transisi epidemiologi yang didominasi Penyakit Tidak Menular (PTM).

​”Beban PTM di Indonesia telah meroket dari 39,7% pada tahun 1990 menjadi 72,3% pada tahun 2019,” ungkapnya, menunjukkan lonjakan signifikan yang harus diwaspadai.

Kondisi ini diperburuk dengan fakta bahwa meski Umur Harapan Hidup mencapai 71,5 tahun, rata-rata Healthy Life Expectancy (tahun hidup berkualitas) hanya 62,8 tahun.

“Artinya, terdapat kerugian 8,7 tahun hidup akibat penyakit dan disabilitas yang sangat memengaruhi produktivitas,” jelas Sekda.

Untuk memangkas kerugian usia produktif ini, Sekda menekankan perlunya Transformasi Kesehatan, fokus pada penguatan Layanan Primer (promotif-preventif dan skrining) dan Sistem Ketahanan Kesehatan (siaga KLB/wabah).

Yang paling krusial, Sekda mendorong implementasi Pembangunan Berwawasan Kesehatan (Health in All Policies/HIAP).

​“Hanya 30% masalah kesehatan dapat diselesaikan oleh sektor kesehatan, selebihnya 70% diselesaikan oleh sektor lain,” tegas Andi Jefri, menekankan bahwa kolaborasi multisektor mutlak diperlukan agar setiap kebijakan pembangunan daerah mempertimbangkan aspek kesehatan secara holistik.

Rapat Koordinasi yang dihadiri oleh Anggota Komisi I DPRD Sinjai Andi Rusmiati Rustam, Asisten Bidang Kesra A. Irwansyahrani Yusuf, Kepala OPD, perwakilan TP-PKK, para Camat, Lurah dan Kepala Desa se-Kabupaten Sinjai ini diharapkan menjadi landasan bagi langkah-langkah strategis terukur untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Sinjai secara menyeluruh. (Budhy)