JAKARTA, Penarakyat.com — Prof. Dr. Nazaruddin Umar kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu tokoh Islam berskala internasional.
Hal ini terlihat dari undangan kehormatan yang kembali ia terima dari Liga Dunia Islam (Muslim World League/MWL), sebuah organisasi keislaman terbesar di dunia yang berkantor pusat di Makkah Al-Mukarramah, Arab Saudi.
Undangan resmi yang ditandatangani langsung oleh Sekretaris Jenderal Liga Dunia Islam, Dr. Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa, ditujukan kepada Prof. Nazaruddin Umar untuk menghadiri Upacara Peluncuran Platform Digital Liga Dunia Islam yang akan digelar pada Rabu, 5 Rabi‘ul Awwal 1447 H bertepatan dengan 26 November 2025 M.
Menariknya, hubungan Prof. Nazaruddin Umar dengan Liga Dunia Islam bukanlah hal baru. Jauh sebelum menjabat sebagai Menteri Agama, beliau telah berulang kali mendapatkan undangan resmi dari Rabithah Alam Islami.
Kedekatannya dengan pucuk pimpinan organisasi tersebut semakin kuat karena Prof. Nazaruddin dan Dr. Al-Issa sama-sama duduk sebagai anggota Dewan Pengawas Lembaga Hadits Raja Salman yang berkedudukan di Madinah.

Pada agenda tahun ini, Prof. Nazaruddin Umar sejatinya dijadwalkan hadir secara langsung bersama dua pendampingnya, Bunyamin Yafid dan Dr. Mukhlis Hanapi—keduanya telah lama mendampingi beliau dalam berbagai agenda internasional Liga Dunia Islam.
Namun karena padatnya urusan kenegaraan di Tanah Air, Prof. Nazaruddin mewakilkan pembacaan sambutannya kepada Dr. Mukhlis Hanapi.
Kepercayaan Liga Dunia Islam kepada Prof. Nazaruddin Umar, baik sebelum maupun sesudah menjabat Menteri Agama, kembali menegaskan reputasi beliau sebagai tokoh moderasi Islam yang diakui dunia internasional.
Kedekatannya dengan para pemimpin lembaga-lembaga Islam global, kontribusinya dalam forum lintas negara, serta kiprahnya dalam lembaga-lembaga strategis di Arab Saudi menjadi bukti bahwa nama beliau telah menembus panggung global.
Undangan ini bukan sekadar penghormatan, tetapi juga pengakuan dunia Islam terhadap peran Prof. Nazaruddin Umar sebagai tokoh internasional yang menjembatani dialog keagamaan, memperkuat moderasi beragama, dan membawa nama Indonesia di kancah dunia. (Trizz)











Tinggalkan Balasan