SOPPENG, penarakyat.com — Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak, memperlihatkan kekecewaan terhadap tim penanggulagan DBD di Kabupaten Soppeng. Hal ini menyusul, trend peningkatan kasus demam berdasah deangue di bumi latemmamala tidak mengalami perubahan.
Pada rapat evaluasi DBD di Ruang pola kantor Bupati Soppeng, terungkap, penderita DBD di bulan maret, per tanggal 9, sudah mencapai 43 kasus. Untuk Januari sebanyak 161 kasus dan feberuari 143 kasus. Total kasus DBD di Soppeng tahun 2015 hingga per 9 maret sejumlah 347 kasus
”Kesimpulannya tidak kerja maksimal dan tidak ada kemauan untuk menyelesaikan masalah ini. Dari awal saya sudah tanya untuk berkreasi. Kami lihat kondisi yag tidak maksimal bekerja, justeru masyarakat yang melakukan inisiatif,” tegas Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak dalam acara tersebut.
Menurutnya, DBD adalah kejadian luar biasa, sehingga, untuk mengantisipasi hal tersebut tidak boleh bekerja biasa. Kalau dibiarkan kondisi kerja yang setengah-setengah, maka akan muncul masalah lain lagi.
Sementara itu Kadis Kesehatan Kabupaten Soppeng, dr Musdiawaty, mengatakan, kendala yag dihadapi adalah, masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui tentang apa itu jentik, begitu juga dengan peran masyarakat yang belum maksimal, sehingga pihaknya mengaku perlu melakukan penyuluhan yang maksimal.
“Terkait dengan fogging, ada kebijakan yang kami keluarkan untuk tidak melakukan foging ketika suatu tempat tidak bersih. Kalau tidak dibersihkan kami tidak akan menyemprot. Percuma kami menyemprot kalu hanya berputar saja, peruntukan nyamuk berupa sampah tidak dibersihkan,” tandasnya. (arul)