MAKASSAR, Penarakyat.com — Merekatkan semua elemen masyarakat dalam mencapai satu tujuan menjadi salah satu giat yang digencarkan, jajaran unsur Kepemudaan Sulawesi Selatan.
Hal terus di gencarkan dengan merangkul elemen-elemen kepemudaan dengan tujuan lmenciptakan kondisi kenyamanan dan toleransi hidup bermasyarakat yang baik dan rukun.
Apalagi, bangsa Indonesia akan menghadapi hajatan pesta demokrasi lima tahunan. Pemilihan Presiden dan Legisaltif tahun 2019 ini harus dijaga seluruh elemen bangsa agar terlaksana dengan baik sesuai harapan bersama.
Berangkat dasar itu, seluruh unsur elemen Kepemudaan di Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali dihadirkan duduk bersama dalam satu tujuan yakni menciptakan kondisi Pemilu 2019 yang aman, damai dan kondusif.
Pertemuan yang dikemas diskusi dalam mengangkat tema Kebangsaan menjelang Pemilu 2019, ini dihadiri sejumlah unsur kepemudaan dan tokoh lintas agama di Warung Kopi Publik Makassar Jl. Faizal Makassar yang dimulai pada pukul Jam 14.00 Wita.
Selain mendiskusikan tekad menciptakan Pilkada yang damai dan sejuk, pertemuan yang diprakarsai KNPI Sulsel juga itu menyatukan visi-misi agar deklarasi pilkada damai itu tidak dijadikan seremonial dan bukan hanya jargon, melainkan tekad pemuda dan tokoh agama menjadikan sebuah syarat nyata untuk menjaga keutuhan NKRI.
Sekertaris KNPI Sulsel Mujiburrahman mengatakan tujuan dilakukan pertemuan ini untuk mendeklarasikan penyatuan visi misi elemen masyarakat ini.
“Kita usung tema ini dengan isu yang mendasari adanya kegelisahan terkait fenomena politik saat ini, dimana munculnya sejumlah gerakan politik yang dilakukan oleh sejumlah pihak/kelompok,”katanya, disela-sela pertemuan tersebut, Jumat (07/09/2018).
Menurutnya, terdapat 3 hal yang harus menjadi perhatian oleh kelompok pemuda, yakni Menjaga persaudaraan diantara semua, selain itu Setiap Caleg DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota harus memahami aturan KPU agar pelaksanaan Pemilu dapat berlangsung aman dan damai,”Termasuk setiap Caleg agar tidak membenturkan masyarakat dengan menyebarkan berita hoax, sebab seluruh caleg merupakan representatif masyarakat yang tentunya menjadi panutan khalayak ramai,”tegasnya.
Sementara pertemuan ini dimoderatori oleh Ketua Poros Pemuda Indonesia (PPI) Sulsel Taqwa Bahar. Unsur perwakilan Kepemudaan yang turut hadir diantaranya Sekretaris KNPI Sulsel Mujiburrahman, GEMA INTI Sulsel Ronald Hartono, Ketua GMKI Makassar Bastian Littu, Ketua LKB HMI Cabang Gowa Raya Malaba Randi Ashari, Ketua LKB HMI Cabang Gowa Raya Malaba Randi Ashari.
Selain itu juga hadir memberi tanggapan perwakilan GMNI Sulsel Sofyan Torau dan SEMMI Sulsel diwakili Muhammad Imam. Begitu pula, Ketua Senat Mahasiswa UIN Alauddin Fauzi Ali Akbar juga turut ambil bagian termasuk GP Ansor Muh Harun, dan SEPMI Sulsel diwakili Rustam serta DR. Abdul Wahid, MA.
*Berikut Petikan kesepakatan masing-masing statemen pihak perwakilan dalam mendeklarasikan diri menuju Pemilu Damai 2019.
A. Penyampaian DR. Abdul Wahid, MA :
1. Dalam rekaman sejarah, agama selalu dijadikan menjadi isu sentral khususnya terkait issue politik.
2. Kasus Pilkada Jakarta 2017 menjadi suatu fenomena politik yang hingga saat ini dampaknya terasa menjelang Pemilu 2019.
3. Agama memberikan porsi tersendiri dalam politik, namun jangan menjadikan agama sebagai hal yang memecah belah kehidupan masyarakat.
4. Indonesia merupakan negara orang beragama, sehingga siapapun yang membawa mengaitkan agama tertentu dalam politik praktis maka hal tersebut perlu diwaspadai oleh seluruh pihak.
5. Tentunya poros pemuda diharapkan dapat beperan lebih dalam mendukung penyelenggaraan Pemilu 2019 serta berharap agar kegiatan ini dapat berlangsung secara berkelanjutan.
B. Penyampaian GEMA INTI Sulsel Sdr. Ronald Hartono :
1. Mengapresiasi pelaksanaan kegiatan deklarasi damai menyongsong Pileg dan Pilpres 2019 oleh Poros pemuda sulsel
2. Energi positif yang berasal dari Asean Games 2018 tentunya menjadi sinyalemen persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia.
C. Penyampaian Ketua GMKI Makassar Sdr. Bastian Littu :
1. Berterima kasih dan mengapresiasi pelaksanaan kegiatan deklarasi damai menjelang pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019.
2. Mengharapkan agar pelaksanaan Pemilu 2019, dapat berlangsung dalam keadaan aman dan adil tanpa disertai oleh adanya konflik / permasalahan yang mengangkat isue SARA.
3. Mendukung penuh penyelenggara Pemilu dalam melaksanakan tahapan Pemilu 2019 serta menjadi pihak yang menolak adanya pemberitaan informasi Hoax.
D. Penyampaian Ketua LKB HMI Cabang Gowa Raya Malaba Randi Ashari :
1. Menjelang pelaksanaan Pemilu 2019, hal yang perlu memperoleh perhatian yakni penyebaran isu SARA yang berpotensi menjadi konflik serta berdampak masif di tengah masyarakat.
2. Menjadikan agama sebagai moralitas dalam berpolitik.
3. Berharap agar pelaksanaan Pemilu 2019 dapat menghasilkan pemimpin yang amanah.
E. Penyampaian GMNI Sulsel Sofyan Torau :
1. Berharap agar pelaksanaan Pemilu 2019 dapat berlangsung dalam keadaan aman dan lancar dengan menghasilkan pemimpin yang amanah.
2. Berharap kepada penyelenggara Pemilu agar dapat menjaga netralitas dan integritas sehingga berdampak positif pada hasil Pemilu 2019.
3. Beberapa oknum menjadikan agama sebagai issue politik yang berpotensi menjadi konflik SARA.
4. Praktek money politic, merupakan praktek negatif dalam setiap penyelenggaraan Pemilu yang tentunya menyangkut moralitas kelompok tertentu sehingga harus dicegah secara bersama.
F. Penyampaian Pemuda Muslim Indonesia Muhammad Kaswan :
1. Mengapresiasi kegiatan deklarasi damai sebagai bentuk perhatian pemuda sebagai bagian dari kaum milenial dalam mendukung penyelenggaraan Pemilu 2019.
2. Melalui momentum deklarasi damai diharapkan sebagai langkah bersama dalam mengawal penyelenggaraan Pemilu 2019.
G. Penyampaian SEMMI Sulsel Muhammad Imam :
1. Mengharapkan kepada KPU untuk melakukan sosialisasi secara masif terhadap tahapan penyelenggaraan Pemilu 2019 sehingga diharapkan dapat mempengaruhi tingkat partisipasi pemilih.
2. Agar bersama – sama melawan penyebaran berita hoax yang dapat berkembang menjadi konflik sosial di tengah masyarakat.
3. Pemuda menjadi garda terdepan, untuk bekerja sama dengan KPU dan Bawaslu dalam mendukung penyelenggaraan tahapan Pemilu 2019.
H. Penyampaian Ketua Senat mahasiswa UIN Alauddin Fauzi Ali Akbar :
1. Menyatakan menolak politisasi SARA dalam Pemilu 2019.
2. Menyatakan menolak penyebaran berita HOAX dalam Pemilu 2019.
I. Penyampaian SEPMI Sulsel Rustam :
1. Melakukan simulasi kepada pelajar agar tidak dimanfaatkan dalam politik praktis dalam kontestasi Pemilu 2019.
2. Melakukan pembekalan kepada pelajar agar dapat menjadi pemilih pemula yang cerdas.
J. Penyampaian GP Ansor Muh. Harun :
1. Pileg dan Pilpres 2019 merupakan proses demokratisasi.
2. Dalam demokratisasi tentunya akan menimbulkan fenomena/sikap kebenaran mutlak yang menjadi mindset konstituen sehingga akan menimbulkan sikap antipati terhadap pihak yang berseberangan / kontra sehingga menimbulkan potensi konflik yang cukup rentan terjadi dalam Pemilu 2019.
3. Kelompok pemuda harus bersama dan menghasilkan gagasan yang bermanfaat bagi masyarakat.
*Pelaksanaan deklarasi damai oleh seluruh unsur Pemuda Sulsel yang berisi :
1). Kami Pemuda Sulawesi Selatan dengan ini menyatakan siap mengawal penyelenggaraan Pemilu 2019.
2). Kami Pemuda Sulawesi Selatan dengan ini menyatakan menolak kampanye hitam, issu SARA dan penyebaran berita HOAX
*Diakhiri Konferensi pers oleh Sekretaris KNPI Sulsel. (Ady)