GILIRENG, penarakyat.com — Merebaknya wabah demam berdarah di Kecamatan Gilireng mengundang simpati Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd, perusahaan kontraktor hulu migas yang beroperasi di Kecamatan Gilireng Kab. Wajo ini merespon keadaan tersebut dengan melakukan peyemprotan (fogging) di enam desa di Kecamatan Gilireng. Fogging dilakukan dengan menyemprotkan bahan aktif Malathion dimaksudkan untuk membunuh nyamuk Aedes Aegepty yang menjadi perantara penyebaran penyakit demam berdarah di sekitar rumah di warga dan dalam rumah di Kelurahan Gilireng, Desa Mamminasae, Alausalo, Poleonro, Arajang dan Lamata selama 3 hari dimulai 16 Maret 2016.
Humas EEES, Baso Firman mengatakan, penyemprotan di daerah sekitar perusahaan sudah biasa dilakukan “ Ini biasa kita lakukan setiap musim wabah demam berdarah, bahkan kantor sudah membeli alat fogging sendiri supaya bisa merespon permintaan fogging dengan cepat”. Lebih lajut Firman menjelaskan bahwa penyemprotan dengan metode pengasapan ini berdasarkan permintaan pihak Puskesmas Gilireng sebagai instansi penanggung jawab di bidang kesehatan masyarakat di daerah ini, “Ini adalah tindak lanjut dari permintaan Kepala Puskesmas Gilireng yang meminta kami untuk melakukan pengasapan, tanpa koordinasi dengan pihak terkait kami tidak bisa melaksanakannya, apalagi fogging ini bisa mengganggu aktivitas masyarakat”.
Hal senada diungkapkan Kepala Puskesmas Gilireng Dr. Karmiladi, menurut dokter yang sudah cukup lama bertugas di Gilireng ini, jumlah penderita positif demam berdarah sudah berjumlah 4 orang dalam kurun waktu 3 bulan ini “ Korban DBD terus bertambah yang positif sekitar 4 orang, yang tersangka / suspek DBD sampai puluhan orang sehingga kami berinisiatif untuk meminta bantuan EEES untuk melakukan penyemprotan”katanya.
Penyemprotan / fogging dilakukan oleh karyawan Energy Equity yang sudah berpengalaman didampingi oleh puskesmas Gilireng dan Paramedic Energy Equity , fogging dilakukan dengan radius 100 meter berpatokan pada titik dimana penderita DBD tinggal. (cr2)