PALU, Penarakyat.com — Rasa sedih dan duka akibat gempa bumi yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat beberapa waktu silam, masih terasa. Indonesia kembali mengalai bencana serupa pada Jumat (28/9) terjadi di Donggala Disusul tsunami di Palu akibat Gemba yang diawali dari Donggala dengan, Sulawesi Tengah dengan magnitudo 7,4 SR.
Presiden Joko Widodo yang tiba di Palu, Minggu (30/9) di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, Jokowi langsung, memimpin rapat terbatas (ratas) dan meninjau langsung dampak gempa dan tsunami.
Ratas dengan sejumlah menteri, Kepala BNPB, Kepala Basarnas, Panglima TNI dan Kapolri.
Siaran pers tertulis dari Biro Pers Istana, mena menambahkan secara khusus Jokowi meminta kesiapan para prajurit TNI untuk bekerja keras dalam tahapan evakuasi.
“Saya minta saudara-saudara semuanya siap untuk bekerja siang dan malam menyelesaikan yang berkaitan dengan evakuasi, siap?” kata Presiden, ” Siap” spontan jawab para prajurit TNI/POLRI.
Harapan Jokowi, bekerja keras bersama-sama dengan masyarakat, dengan seluruh komponen Polri, masyarakat dan seluruh lembaga dan kementerian agar kita semuanya bisa segera menyelesaikan persoalan yang ada di provinsi Sulawesi Tengah ini,” harapnya.
Seperti dilaporkan kontributor JNN, di Palu, dari bandara, Jokowi dan rombongan langsung bergerak meninjau ke- sejumlah titik yang terdampak bencana gempa dan tsunami.
Seperti ke Perumnas Balaroa. Di lokasi ini, Presiden meninjau lokasi reruntuhan bangunan dan menyerahkan bantuan, dan selanjutnya Presiden akan meninjau Pantai Talise. Pantai ini merupakan tempat wisata utama di Palu dan terdampak tsunami paling parah.
Jowi juga semakin terharu begitu melihat rakyatnya terabaring mendapat pertolongan medis di Rumah Sakit Undata dan posko pengungsi di Lapangan Vatulemo.
MENSOS DAN BAYI
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita yang sudah berada di Palu, Sabtu (29/9) untuk koordinasi langsung memantau korban gempa dan tsunami di daerah tersebut.
Selain mengecek keadaan korban, Agus juga bercerita tentang pertemuannya dengan seorang balita laki-laki yang ditemukan di selokan dengan kondisi luka-luka di kaki dan wajahnya. Balita yang tampak memejamkan mata sambil mengalungkan tangannya di leher dan pundak Agus, dengan rasa seolah-olah yang dipeluknya itu terasa dalam pelukan orang tuanya sendiri. ” Hingga saat ini,Minggu (30/9) kedua orang tuanya belum ditemukan,” kata Agus, sambil memeluk si balita membuat Wakapolri ikut terhanyut rasa haru dan duka.
Mensos Agus mengatakan anak-anak satu dari empat kelompok rentan yang harus mendapat perlindungan sesaat setelah terjadinya bencana. Tiga kelompok lainnya yakni perempuan hamil, penyandang disabilitas, dan lansia.(JNN/NAS)
I