Gubernur Sulsel, Sebut Infrastruktur Intim Baru Dibangun Setelah Era Presiden Jokowi

Gubernur Sulsel, Sebut Infrastruktur Intim Baru Dibangun Setelah Era Presiden Jokowi

JAKARTA, Penarakyat.com — Pembangunan Infrastruktur Pulau Jawa bila di bandingkan dengan pembangunan Indonesia Timur, baru dibangun mulai era Presiden RI Joko Widodo.

Perbandingan pembangunan Infrastruktur antara Pulau Jawa dengan Pembangunan di Wilayah Indonesia Timur ini, diungkap Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah, dalam acara Milenial Fest di Djakarta Theatre, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (28/10/2018).

Menurut Nurdin Abdullah, disebut Jawa Barat dan Sulawesi Selatan tentu sangat berbeda. Di Jawa khususnya di Jawa Barat, saya kira infrastruktur sudah terbangun dengan baik tapi kalau di timur kita, ini baru mulai. Dan Ini pun baru di-mulai sejak Presiden Joko Widodo.

Padahal, lanjut Nurdin, wilayah timur Indonesia khususnya Sulsel mempunyai potensi yang luar biasa. Dia berkata lagi , Sulsel mempunyai masa depan untuk menjadi lumbung pangan nasional.

Seperti di ketahui, Sulsel adalah salah satu provinsi terbesar di timur, yang menjadi keunggulan di timur ? ” Kita masih punya masa depan yang sangat besar yaitu Sulawesi Selatan, ini menjadi lumbung pangan nasional,” kata Nurdin meyakinkan.

Tentu kata Nurdin, untuk mencapai mencapai hal tersebut diperlukan membangun sumber daya manusia yang baik. Dia juga akan memperbaiki pengelolaan APBD agar tepat sasaran. Atas dasar ini, kita menego ke belakang pengalaman 10 tahun menjadi Bupati di Bantaeng, ya tentu harus di gencok pertama-pertama yang harus dilakukan sumber daya manusia terlebih dahulu. Walau APBD nya kecil, ya tentu pengelolaannya ini harus diperbaiki.

Nurdin juga berjanji akan menjadikan Sulsel sebagai provinsi yang ramah investasi. Birokrasi yang selama ini dikenal lama akan dipermudah.

Ekonomi Sulsel Tumbuh 7%

Harapan membawa Sulsel lebih maju tentu ditopang dengan
pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan pada kuartal II-2018 mencapai 7% dengan meningkatnya ekspor, salah satunya produk kakao dan rumput laut.

“Artinya pendapatan dari pada ekspor Sulsel itu lebih besar dari impornya. Artinya justru malah para eksportir yang ada di Sulsel termasuk petani kakao dan rumput laut itu malah diuntungkan untuk dapat memanfaatkan ini untuk ekspornya,” sebut Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan Bambang Kusmiarso di Makassar, Sulsel, Kamis (27/9/2018) lalu. (JNN/NAS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *