SPAK Enrekang Ajak Kaum Hawa Milih Figur Benar dan Tolak Politik Uang

SPAK Enrekang Ajak Kaum Hawa Milih Figur Benar dan Tolak Politik Uang

ENREKANG, Penarakyat.com — Perempuan punya peran besar malahirkan pemimpin yang berintegritas pada pemilu tahun 2019. Hal ini diungkapkan Rahmawati Karim, agen “SAYA PEREMPUAN ANTI KORUPSI “(SPAK) Kabupaten Enrekang dalam rangka mengenang 90 tahun perjuangan perempuan, saat di temui, Jumat (28/12/2018).

Peran yang dimaksud Rahma panggilan akrab Rahmawati Karim, tidak hanya sebagai pemilih dengan jumlah yang banyak. Namun juga sebagai bagian dari kelompok masyarakat yang dapat menggunakan hak pilihnya dengan benar.

“Sebagai pemilih, kita menggunakan hak pilih dengan benar. Kita salah menggunakan, jika hak pilih kita di tukar dengan sembako atau uang,” kata Rahma.

lanjut Rahma, kesalahan menggunakan hak pilih jika dipertukarkan dengan bantuan sosial baik itu dalam bentuk bangunan maupun bantuan terhadap kelompok organisasi.

“Salah juga menggunakan hak pilih jika kita memilih karena bantuannya. Misalnya, dibelikan baju seragam atau diberikan dana untuk kelompok kita. Termasuk diberikan bantuan perbaikan jalan oleh calon,” jelas Rahma.

Menggunakan hak pilih dengan cara yang tidak benar, akan berdampak pada kepemimpinan yang korup. Biaya yang telah disalurkan ke pemilih dengan cara menukar hak pilihnya itu, akan dikembalikan lewat program pemerintah.

“Ini akan berdampak pada program pemerintah yang tidak tepat sasaran. Tidak heran kalau infrastruktur baik jalan, maupun bagunan lainnya itu tidak berkualitas sekalipun anggaran peruntukannya besar. Yang menderita akibat anggaran di korupsi adalah masyarakat.

Kembali lagi pemilih yang sengsara akibat minimnya layanan publik,” terang anggota KPU Enrekang dua periode ini, 2008-2018.

Perempuan saat ini kata Rahma , punya andil besar dapat melahirkan pemimpin yang berintegritas jika dapat memulai menolak politik uang yang ditawarkan para calon.

“Kita perempuan bisa meminimalisir lahirnya pemimpin korup, andai kita mau memulai dari diri sendiri menolak bantuan para calon saat ini,” ujarnya lagi.

Menggunakan hak pilih karena dipertukarkan dengan bantuan atau politik uang, sama halnya berperan melahirkan pemimpin korup kedepannya.

Untuk itu ajak Rahma, agar pemilih dapat menggunakan hak pilihnya dengan melihat visi misi para calon. “Kita masyarakat punya peran besar mencegah korupsi dengan cara memilih bukan karena bantuannya terhadap kelompok kita. Kita ambil pencegahan hindari pemimpin korup dengan cara perempuan memilih yang benar,” tutup Rahma. (ombas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *