SIDRAP, penarakyat.com — Warga Wette’e terutama di lingkungan Orai Salo dan Cilellang yang menjadi korban bencana angin puting beliung, Sabtu (12/11) akhir pekan lalu, kini mulai berbenah. Warga setempat mulai memperbaiki rumah-rumah mereka dan membersihkan puing-puing sisa reruntuhan, Selasa, (15/11).
Sebagian juga korban terutama di lingkungan Orai Salo dan Cilellang tengah memperbaiki atap. Warga sengaja memburu perbaikan atap rumah untuk menghindari hujan agar kerusakan perabotan rumah tangga tidak bertambah parah, mengingat tingginya aktifitas musim hujan saat ini.
“Saya terpaksa memperbaiki atap duluan. Apalagi sudah ada bantuan terpal darurat dari pemerintah. Nanti kalau hujan datang, barang-barang masih bisa selamat,” kata Lakaseng salah seorang korban bencana yang mengaku seluruh atap rumahnya diterbangkan angin, siang tadi.
Kesibukan serupa juga terlihat di rumah Latuo. Ayah dua anak ini tengah memindahkan semua perabotan rumahnya diangkat kembali diatas rumah setelah di atapi sementara dengan terpal.
“Semua basah, termasuk isi kamar dan dapur are ahampir setia hari kami kehujanan. Pakai seragam sekolah anak kami juga ikut basah. Buku-buku mata pelajaran, termasuk sepatu dan tas hilang terbawa angin puting beliung,” kata Latuo didampingi istrinya I Sehang.
Pantauan kemarin, para warga yang jadi korban ini mengaku belum bisa berbuat banyak lantaran keterbatasan dana. Merekapun terpaksa menyiasati perbaikan rumahnya dengan menggunakan material bangunan seadanya.
Diketahui, angin puting beliung menerjang wilayah Kelurahan Wette’e. Dari kejadian tersebut dilaporkan 54 rumah rusak ringan dan berat dengan dihuni 57 KK yang terdiri dari 186 jiwa, 87 laki-laki, 89 perempuan, 9 balita, dan 1 orang lansia. (ady sanjaya)