Perbaiki Tower Masjid, Tukang Becak Tewas Terjatuh Ketinggian 25 Meter

image
Jasad korban Herman saat dievakuasi kerumah sakit, Kamis (24/11). (Ft. Ady Sanjaya, penarakyat.com)‎

PINRANG, pe‎narakyat.com — Nasib malang menimpa Herman Sappewali (44), Kamis (24/11). Dia ditemukan tewas secara mengenaskan setelah terjatuh dari menara masjid setinggi 25 meter.

Jasad warga jalan Mustala Timur Kota Pinrang ini  ditemukan sekitar pukul 10.00 Wita dalam kondisi remuk tepat diatas atap Masjid Raya Pinrang.

Kejadian itupun sontak membuat heboh warga sekitar lokasi kejadian dan sempat memacetkan arus lalu lintas di ruas depan Masjid Raya yang merupakan jalan poros Pinrang-Polman.

Ihkwal kejadian ini bermula, saat korban yang sehari-harinya berprofesi sebagai tukang becak ini sedang memperbaiki tower masjid. Tiba-tiba ada kabel tower yang putus dan terayun keras mengenai tubuh korban hingga tangan korban terlepas dari pegangnnya hingga kemudian terjatuh dari ketinggian 25 meter.

Herman yang memiliki anak 3 ini akhirnya langsung tewas di tempat kejadian.

“Ada kabel tower yang putus dan mengenai korban hingga terjatuh,” kata Amran, salah seorang warga sekitar.

Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Andi Cahyadi juga membenarkan kejadian tersebut.
“Korban terjatuh saat hendak membongkar tower yang ada di masjid Raya Pinrang, ada kabel tower putus dan menimpa korban sehingga korban terjatuh di ketinggian 15 meter,” kata dia, saat mengevakasi jasad korban. 

Menurut Andi Cahyadi, korban memanjat menara masjid tersebut tanpa menggunakan sama sekali alat keselamatan kerja (Safety).

Menurut dia, korban meninggal dengan sejumlah luka cukup serius disekujur tubuhnya karena terjatuh dari menara Masjid itu yang setara berlantai tiga sebuah gedung. 

“Ada sejumlah luka pada bagian tubuhnya. Kaki, tangan, patah dan kepala remuk akibat benturan keras,” jelas Andi Cahyadi.‎

Petugas medis dan aparat Kepolisian setempat yang tiba di lokasi kejadian selanjutnya mengevakuasi jasad korban ke kamar jenasah RSUD Lasinrang Pinrang. 

Sementara, Pengurus Masjid Raya yang ditemui mengaku tidak tahu menahu soal keberadaan Herman yang sedang membongkar tower bekas pemancar radio amatir yang ada di lantai tiga masjid tersebut.

Sekertaris Pengurus Masjid Raya Pinrang H.Akbar mengatakan, pihaknya tidak tahu menahu soal keberadaan korban yang membongkar tower Masjid itu. ” Tower itu memang hendak dibongkar. Tapi kami tidak disampaikan kalau korban mau perbaiki itu tower,” katanya.

Dia mengatakan, pihaknya telah membicarakan masalah ini dengan seorang tukang lain untuk membongkar tower masjid setinggi 25 meter itu. 
“Kami juga tidak tahu, siapa yang menyuruh korban membongkar tower itu, karena ada pekerja lain yang sudah siap melakukan pembongkaran,” kata H.Akbar.

Menurut dia, rencananya dilantai tiga tempat tower itu berdiri, memang hendak dibongkar karena akan diberikan atap untuk tempat pelatihan tanfidz (penghafal alquran).

“Pembongkaran Tower itu memang sudah menjadi program pengurus karena akan di atapi untuk pelatihan penghafal alquran,” tegasnya.

Sementara jasad korban hingga berita ini diturunkan masih berada di RSUD Lasinrang. Belum ada kerabat korban datang mengambil jasadnya.

Informasinya, Herman tingal di Pinrang seorang diri. Tidak ada pihak sanak familinya yang tinggal di Pinrang.

Tetangga korban, Eko mengatakan Herman Sappewali semasa hidup selain dikenal sebagai kuli bangunan, dia juga berprofesi sebagai tukang becak dan tinggal seorang diri di Pinrang. “Dia tinggal sendiri dikosnya, tidak ada keluarganya kasian,” tuturnya.

Dia mengatakan, sebelum kejadian, dirinya sempat mengobrol dengan korban sebelum berangkat memperbaiki tower. “Tadi pagi saya sempat ngobrol sama dia. Tidak adaji tanda-tanda kalau dia akan meninggal dengan cara begitu,” akunya.

Petugas RS Lasinrang Pinrang Dokter Andi Meutia mengatakan, luka korban cukup banyak akibat terhempas dilantai atap Masjid saat terjatuh dari tower itu.

“Ada ratusan jahitan ditubuh korban,”katanya.

Andi Meutia mengatakan, luka parah pada tubuh korban terdapat di bagian kepala, wajah dan luka robek yang cukup panjang pada betis dan Telinga kiri juga mengeluarkan darah. 

“Belum ada keluarganya yang ambil. Kalau sampai besok tidak ada keluarga maka pihak rumah sakit akan menguburkan korban,” tandasnya. (ady sanjaya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *