Kapolres dan Wa’ta Battoa Damaikan Dua Kubu Tolotang

image
Kedua belah pihak kubu bertikai masyarakat Tolotang saat dipertemukan secara kekeluargaan, Kamis malam (15/12). Kedua pihak sepakat Damai tak akan melanjuktan perselihan lagi. (Ft. Ady Sanjaya, penarakyat.com)

SIDRAP, penarakyat.com — Imbas perselisihan dua kubu komunitas Hindu Towani Tolotang akhirnya sepakat berdamai dan tidak lagi melanjutkan perselisihan diantara kedua serumpun etnis tersebut.

Perdamaian itu dimediasi langsung Kapolres Sidrap AKBP Anggi Naulifar Siregar SIk, MSi dan dua tokoh besar pemangku adat Hindu Towani Tolotang masing-masing Wa’ Allo (Wa’ta Battoae) dan Wa’Edy Slamet (Wa’Eja).

Pertemuan yang dikemas dalam ‘Mabbulo Sibattang’ (Duduk Bersama) itu berlangsung alot dan kekeluargaan selama kurang lebih 4 jam, Kamis (15/12), dimulai pukul 15.00 Wita.

Nampak kedua kubu yang bertikai ini saling merengkuh tangan, bercanda bak sebagai rumpun keluarga besar seolah-olah tak pernah berselisih paham.

Mabbulo sibattang ini dilangsungkan di jalan Poros Teteaji lorong II kelurahan Amparita kecamatan Tellu Limpoe, Sidrap. Tepatnya di rumah salah satu tokoh masyarakat, Wa’ta Battoa dan berakhir dengan damai pada pukul 20.00 wita.

Dalam solusi pertikaian di Kantor Pengadilan Negeri Sidrap, Selasa 13 Desember lalu, terungkap jika kubu Wa’Ngaru berasal dari Amparita yang bentrok dengan kubu Wa’Naca Desa Otting kecamatan Pitu Riawa, Sidrap rupanya punya tali persaudaraan yang sangat dekat.

Perseturuan yang berujung 3 korban penikaman masing-masing kedua pihak itu dihadirkan kedua belah pihak masing masing diwakili oleh pihak korban Wa’Ngaru, bersama Latanra, Wa’Ence, Wa’Petau, Laenggo, Wa’Tunrung, Wa’Paruku, Wa’Simpuang, Wa’Paleppang, Pasanrangi, Wa’Tunna, Latanreang.

Sementara dipihak keluarga Wa’Naca dari desa Otting diwakili Wa’Mandung, Wa’Parenrengi, Wa’Pateddungi, Wa’Pere, Wa’Sarempa, Wa’Laorong
Wa’Lanna, Wa’Tenri, Wa’Cigo, Wa’Wawa.

Selain Kapolres, Wa’ta Battoae dan Wa’Eja, juga turut hadir Waka Polres Kompol Apri Prasetya, Kabag Ops Kompol Makkanenneng, Kasat Intelkam AKP Muh Ali. C, Kapolsek Dua Pitue AKP Slamet Paryadi, Kapolsek Tellu limpoe IPTU Muh Syukur serta, Kaurbin Ops Reskrim IPDA Abd Samad.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres AKPB Muh Anggi Naulifar Siregar, meminta kepada warga komunitas Tolotang yang bertikai agar sama-sama menahan diri guna menjaga situasi tetap kondusif dan meminta peran serta kepada tokoh-tokoh pemuka agama hindu Towani Tolotang menyampaikan Warganya agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

“Kedua belah pihak sama-sama menyadari dan berjanji tidak mempermasalahkan dan menahan diri. Akar permasalahan tidak dilanjutkan ke proses hukum,” tegasnya.

Perdamaian ini dibuatkan surat pernyataan bermaterai yang diketahui oleh Kapolres Sidrap, Wa’ Eja yang juga anggota DPRD Sidrap, Wa’ Jamerro T (Wa’ta Battoae) selaku pemangku adat tertua dan disaksikan oleh kedua belah pihak perwakilan.

“Perdamaian kedu pihak bertikai ini akan saya sampaikan keatasan mulai Kapolda hingga Kapolri. Semoga ini sudah yang terakhir dan tidak akan ada lagi pertikaian diantara kedua pihak secara menyeluruh,” harap Kapolres Anggi Naulifar Siregar.

Hal senada juga dikemukakan Wa’Eja. Menurutnya, akhir dari pertemuan Mabbulo Sibattang ini telah disudahi. Begitupun kedua kubu tidak boleh lagi melakukan pengerahan massa.

“Saya tidak mau terulang lagi kejadian bentrok seperti ini, kita semua adalah rumpun keluarga besar yang tidak akan pernah terpisahkan hingga akhir masa. Kita wajib berpegang prinsip dalam petuah Bugis yakni “Rebba sipatokkong, Mali’ Siparappe’, Sirui’ Menre’ Tessisuruino’, Malilu Sipakainge’ Mainge’pi Mupaja”. Artinya (Tegak menegakkan, hanyut dampat mendamparkan, tarik menarik keatas bukan tarik-menarik kebawah, khilaf ingat memperingati sampai sadar,” tegas Edi Slamet. 

Sementara itu, perkembangan kondisi terakhir tiga warga terluka parah akibat tikaman benda tajam yakni Wa Ngaru (60), La Timo (35) serta La Iccong (23) sudah berangsur-angsur pulih. Ketiganya sudah bisa berkomunikaso dengan baik, namun mereka semua belum bisa dihadirkan dilokasi pertemuan Mabbulo Sibattang tersebut.(ady)‎

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *