JK Jadi Rekonsiliator, Pertemukan Gubernur, Wagub, Pimpinan Partai dan Pansus Hak Angket DPRD Sulsel 

JK Jadi Rekonsiliator, Pertemukan Gubernur, Wagub, Pimpinan Partai dan Pansus Hak Angket DPRD Sulsel 

MAKASSAR, Penarakyat.com – Momentum Idul Adha 1440 H, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyempatkan diri ‘pulang kampung’ ke Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (11/8/2019).

Selain merayakan Hari Raya Kurban, JK punya agenda lain, yakni untuk menjalin ukhuwah dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan H.M. Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman, Panitia Khusus Hak Angket DPRD Sulsel, hingga pimpinan seluruh partai di Sulsel.

Gubernur Sulawesi Selatan Dr. Ir. H.M. Nurdin Abdullah, M.Agr., mengatakan, pada pertemuan itu, Wapres JK berpesan agar segala permasalahan diselesaikan secara baik sesuai dengan koridor dan undang-undang.

“Pak JK menegaskan tidak akan mencampuri soal itu (Hak Angket) secara teknis. Tapi harus ada ‘cek and balance’ terhadap eksekutif dan legislatif,” ujar Nurdin Abdullah pada otonominews usai silaturahmi bersama anggota DPRD Sulsel di kediaman pribadi Jusuf Kalla, jalan H. Bau Makassar.

Jusuf Kalla meminta semua persoalan diselesaikan sesuai aturan dan perundang-undangan yang berlaku,”ucap NA

Namun begitu Wapres JK, kata dia, juga mengatakan jangan pula ada persoalan yang tidak diselesaikan karena akan mengganggu proses pembangunan Sulsel secara keseluruhan.

Wapres JK, lanjut Nurdin Abdullah berharap pembangunan di Sulawesi Selatan bisa berjalan lancar tanpa terganggu dengan permasalahan di tingkat internal pemerintahan, baik  eksekutif maupun legislatif.

Itu sebabnya Nurdin Abdullah menilai sikap JK yang menghadirkan pihak terkait adalah langkah bagus. Sebagai senior dan sebagai sesepuh di Sulawesi Selatan, Wapres JK sudah memberikan semangat bahwa masih ada tantangan besar ke depan.

“Sikap Pak JK sangat luar biasa. Apa yang harus kita lakukan. Rapatkan barisan bangun solidaritas, kolaborasi bersama supaya tantangan ini bisa kita hadapi dengan mudah. Pak JK tidak mau campur itu (Hak Angket), tetapi menyarankan apapun keputusannya supaya kita saling menghargai,” papar mantan Bupati Bantaeng dua periode tersebut.

Pada saat pertemuan itu, JK meminta para anggota legislatif dan pihak eksekutif di Sulawesi Selatan (Sulsel) bisa menyelesaikan persoalan hak angket dengan baik agar tidak menghambat proses pemerintahan di wilayah Sulsel

Hal itu juga diungkapkan Ketua DPD II Partai Golkar Sulsel Nurdin Halid terkait pesan yang diberikan Jusuf Kalla saat merespons masalah hak angket yang bergulir di DPRD Sulsel.

Mereka yang hadir pada acara itu antara lain Gubenur Sulsel Nurdin Abdullah beserta, Ketua DPRD Sulsel HM Roem, Wakil Ketua DPRD Sulsel, Ni’matullah, dan Yusran Sofyan.

Hadir pula Ketua DPW Sulsel Partai Persatuan Pembangunan Muh Aras, Ketua DPD II Golkar Sulsel Nurdin Halid, Ketua DPP PKPI Sulsel, Suzanna Kaharuddin.

Turut hadir pula beberapa anggota Dewan menjabat Ketua dan Sekertaris Fraksi serta Ketua Komisi DPRD Sulsel termasuk yang masuk dalam Pansus Panitia Hak Angket terlihat hadir.

Akan tetapi, sepanjang pengamatan, Ketua Pansus Hak Angket DPRD Sulsel, Kadir Halid maupun anggota dari Partai Golkar tidak tampak dalam pertemuan itu. Hingga berita ini diturunkan, belum didapat konfirmasi dari dari ketidakhadiran tersebut.

Sebelumnya anggota pansus hak angket DPRD Sulsel menemui JK di Jakarta, Rabu (08/08/2019).

Hal tersebut diungkapkan Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPRD Sulsel, Aryadi Arsal yang juga anggota pansus hak angket. “Pak JK langsung yang menerima kita,” jelas Aryadi Arsal, Kamis (09/08/2019).

Di hadapan Wapres JK, lanjut Aryadi Arsal, Wakil Ketua DPRD menyampaikan berbagai hal teknis terkait kondisi Pansus Angket.

Dijelaskannya, JK pada kesempatan itu mengatakan bahwa kuncinya ada dua. Pertama, bila masalah utamanya hubungan antara Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman, JK berjanji akan mempertemukan keduanya.

Point kedua yang disampaikan Wapres JK adalah mengenai pandangan partai-partai dari pusat. JK berpesan agar terus mengikuti arahan partai. “Beliau mengatakan nanti akan bertemu dengan pimpinan partai. Semua dilakukan untuk mencari yang terbaik untuk Sulawesi Selatan,” jelasnya.

Sebagai sesepuh, kata Aryadi Arsal, Wapres JK ingin Sulsel menjadi contoh yang baik. “Kita kenal Pak JK sebagai sesepuh, orang tua, dan sebagai perekat. Di mana-mana ada konflik  beliau yang masuk. Beliau sesepuh, orang tua kita yang selalu ingin kita dengar masukan, saran, dan bimbingannya,” tutur Aryadi Arsal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *