JAKARTA, penarakyat.com — Setelah berlangsung Kongres Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) di Jakarta, Ano Suparno terpilih sebagai Korwil IJTI untuk Kawasan Indonesia Timur. Posisi buat Ano ini dinilai Pengurus Pusat IJTI sangat penting karena Eks kepala biro Trans TV mampu menjaga dan mengembangkan lembaga pers milik jurnalis televisi ini.
“Saya berharap Jurnalis jurnalis TV di kawasan Indonesia Timur akan semakin berkembang untuk menjawab tantangan zaman ke depan terutama era digitalisasi,” ujar Yadi ketua IJTI Pusat.
Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia atau IJTI adalah lembaga pers yang menaungi para jurnalis televisi di Indonesia. Pada kongres yang berlangsung di Jakarta, keanggotaan IJTI di seluruh Indonesia telah mencapai 1700 lebih dari seluruh stasiun televisi, tivi streaming, TV berbasis internet, digital segala televisi Ber saluran. IJTI mengembangkan diri bagi jurnalis TV berbasis internet dan digital untuk mengantisipasi Konvergensi Media yang saat ini sedang digodok oleh DPR RI bersama Pemerintah.
Pembentukan Korwil Indonesia Timur ini untuk membantu ketua IJTI pusat mengurus dan mengawal lembaga IJTI di berbagai daerah di kawasan Timur Indonesia. Di Indonesia Timur, hampir seluruh provinsi telah terbentuk Pengda IJTI dan tinggal beberapa daerah yang belum terbentuk seperti di Sulawesi Barat.
“Target pertama saya adalah membentuk pengurus dan pengda di Sulawesi Barat,” kata Ano Suparno.
Ano menambahkan, salah satu rancangan dan targetnya sebagai Korwil Indonesia Timur adalah bagaimana mengembangkan kualitas jurnalis televisi. Sebab ini penting bagi jurnalis TV itu sendiri serta di mana tempat mereka bekerja.
“Yang paling utama adalah masyarakat karena kita ketahui bahwa masyarakat Indonesia masih dominan menonton televisi. Jadi SDM televisi harus lebih ditingkatkan lagi,” ungkap Ano, Kamis (26/01/2017).
Apalagi menurutnya, ke depan era digitalisasi atau TV digital akan diterpakan di Indonesia. Tantangan paling besar itu yakni menyediakan tenaga atau SDM handal di bidang televisi. Jika era tivi digital dan konvergensi media telah diterapkan maka akan menjamur stasiun televisi di Indonesia termasuk di Makassar dan kota kota lainnya di Indonesia Timur.
“Ini yang harus kami siapkan tenaga handal,” tandasnya. (atho)