PINRANG, BKM — Harapan pihak keluarga Hadariah TKI asal Kabupaten Pinrang yang meninggal di Sarawak Malaysia, Jum’at 20 Januari pekan lalu bertemu jasadnya meski untuk terakhir kalinya akhirnya pupus.
Rumitnya sistem administrasi dan biaya pemulangan jenazah yang cukup besar, membuat keluarga Hadaria,
harus berserah diri dan memasrahkan jasad Hadariah dikebumikan di negeri jiran Malaysia.
Keluarga pasrah dan bersedia jika jenazah yang bersangkutan dikebumikan di Serawak Malaysia. Itupun, untuk biaya pemakaman, keluarga Hadaria diharuskan membayar sebesar 2.000 Ringgit Malaysia (RM) atau jika dirupiahkan senilai Rp6 jutaan.
“Benar, hari ini kami mendampingi Nur Nani, anak sulung Hadaria untuk mengirim biaya pemakaman jenazah ibunya sebanyak dua ribu Ringgi Malaysia. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Konjen RI (KJRI) di Sarawak Malaysia, dan atas petunjuk dari sana, keluarga mengirim biaya tersebut ke bagian pengurusan pemakaman setempat,” terang Camat Paleteang Kabupaten Pinrang, Fakhrullah saat mendampingi anak Hadaria mengirim biaya pemakaman, di Kantor BRI Cabang Pinrang siang tadi.
Fakhrullah mengungkapkan, biaya pemakaman ini merupkan bantuan langsung dari Bupati Pinrang kepada pihak keluarga Hadaria. “Jadi biayanya ini bantuan dari Bapak Bupati Pinrang,” jelasnya.
Untuk proses pemakaman di sana lanjut Fakhrullah, akan dikawal dan dimonitoring langsung pihak KJRI.
“Mulai proses otopsi hingga pemakamannya akan dipantau dan melibatkan pihak Konjen. Sebagai bukti buat keluarga Hadaria, dokumentasi berupa foto proses pemakaman akan dikirim oleh pihak Konjen kepada kami,” tutup Fakhrullah. (Ady)