Berlangsung Khidmat, Kejari Sidrap Peringati Maulid Nabi SAW 

Berlangsung Khidmat, Kejari Sidrap Peringati Maulid Nabi SAW 

SIDRAP, Penarakyat.com — Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sidrap menggelar hari kebesaran Ummat Muslim di dunia yakni Maulid Nabi Besar SAW.

Kali ini, maulid berlangsung khidmat di ruang Mushallah Kantor Kejari jl. Jenderal Sudirman, Pangkajene, kecamatan Maritengngae, Senin (11/11/2019) sekitar pukul 10.00 Wita.

Seluruh internal korps baju coklat ini hadir termasuk para kepala seksi, jaksa fungsional dan staf mengikuti ceramah Maulid bertemakan “Memaknai Keteladanan Sifat Nabiullah Muhammad SAW sebagai Obor Penuntun Ummat Islam”.

Selain Kajari Djasmaniar,SHMH hadir, turut ustadz Abd Rahman Dahlia, SAg, Lc dari Kementerian Agama (Kemenag) Sidrap.

Dalam Tausiyahnya Ustad Rahman Dahlan, menyampaikan bahwa misi Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT ke muka bumi adalah sebagai rahmat bagi semesta alam, “Nabi membawa misi mulia salam menyebarkan kasih sayang seperti yang Allah SWT katakan dalam Al Quran “ WAMA ARSALNAKA ILLA RAHMATAN LIL’ALAMIN“ dan menyempurnakan akhlak manusia,”lontar Rahmat dalam ceramahnya.

IMG-20191111-WA0027

Ustadz Rahman menambahkan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, merupakan ungkapan kita sebagai ummatnya dalam menghormati kelahiran Baginda Rasulullah SAW yang lahir pada hari Senin pada tanggal 12 Rabiul Awal. “Dan ungkapan kita mencintai Utusan Allah SWT yang terakhir ini,”ungkapnya.

Ditempat yang sama, Ibu Kajari Djasmaniar menambahkan peringatan maulid ini bukan saja sebagai kegiatan yang seremonial semata, melainkan harus dimaknai keteladanan sifat-sifatnya dalam menuntun hidup ummatnya.

“Diharapkan dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini, dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan dengan mentauladani akhlak Rasulullah SAW sebagai landasan moral dan etika dalam pelaksanaan tugas,”tandasnya.

Kegiatan maulid ini diakhiri dengan doa bersama untuk kesejaahteran dan keselamatan ummat baik di dunia maupun diakhirat. Dan dilanjutkan makan bersama telur dihiasi beras ketan, laiknya budaya maulid pada umumnya. (Ady)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *