WAJO, penarakyat.com — Dalam rangka memperingati hari ibu ke 91 tahun 2019, personil Kodim 1406/Wajo menggelar upacara di lapangan Makodim 1406 Jalan Kejaksaan, Sengkang, Senin, 23/12/2019.
Upacara Hari Ibu ini diikuti oleh, Dandim 1406/Wajo, Letkol Inf Utsman Abdul Ghofir, S.Sos, Kasdim 1406/Wajo, Drs. Baso Ratulangi, MM, Kaminved Wajo, Mayor Inf Syahri , 1 SST Perwira Staf dan Danramil jajaran Kodim 1406/Wajo, 3 SST Personel Bintara dan Tamtama Kodim 1406/Wajo, dan 1 SST Personel PNS Kodim 1406/Wajo.
Bertindak sebagai Irup dalam upacara tersebut, adalah Utsman Abdul Ghofir, S.Sos (Dandim 1406/Wajo), Danup adalah Letda Inf Ambo Noddi (Perwira Kodim 1406/Wajo), Paup adalah Kapten Inf Gafar (Pasi Pers Kodim 1406/Wajo), Pembaca UUD 1945 adalah Letda Inf Jumaing (Plh. Danramil 1406-07/Takkalala), Pembaca sejarah singkat hari Ibu yang dibacakan oleh Letda Inf Syarifuddin, S.Sos., M.Si (Pa Kodim 1406/Wajo) dan petugas pengibar/pengucap Sapta Marga adalah Personel Koramil 1406-08/Sabangparu.
Dalam kegiatan tersebut Letkol Inf Utsman Abdul Ghofir, S.Sos (Dandim 1406/Wajo) selaku Irup membacakan amanat dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, mengatakan, hari Ibu lahir dari pergerakan perempuan Indonesia diawali dengan Kongres Perempuan Pertama 22 Desember 1928 di Yogyakarta telah mengukuhkan semangat dan tekad bersama untuk mendorong kemerdekaan Indonesia. Tema sentral pembahasan Kongres Perempuan tersebut adalah memperjuangkan hak perempuan dalam perkawinan, melawan perkawinan anak, poligami dan pendidikan perempuan.
“Perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang harus sadar bahwa mereka mempunyai akses dan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk memperoleh sumber daya, seperti akses terhadap ekonomi, politik, sosial dan sebagainya. Begitu juga pengasuhan dalam keluarga, peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan dalam pengasuhan anak tidak hanya orang tua namun perlu didukung oleh semua pihak,” katanya.
Dia mengungkapkan, tema PHI ke-91 tahun 2019 ini adalah Perempuan Berdaya, Indonesia Maju yang dibangun dengan melihat situasi dan kondisi bangsa Indonesia yang masih mengalami kekerasan, perlakukan diskriminatif dan lain-lain. Kondisi tersebut memerlukan berbagai strategi, perlibatan semua unsur masyarakat dan multistakeholder sangat diperlukan, termasuk peran laki-laki dalam kampanye-kampanye/gerakan yang mendukung pencegahan kekerasan dan pencapaian kesetaraan gender.
“Saya sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya PHI utamanya kepada 7 (tujuh) pimpinan organisasi perempuan yaitu OASE, Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Tim penggerak PKK Pusat, Dharma Pertiwi, Bhayangkari, Dharma Wanita Persatuan Pusat, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) dan mitra kerja lainnya, provinsi Jawa Tengah dan
seluruh lapisan masyarakat yang telah berpartisipasi aktif terlibat dalam penyelenggaraan Peringatan Hari Ibu,” tandasnya. (Cr1)