MAKASSAR, Penarakyat.com — Sudah kebiasaan sosok pribadi AKBP Budi Wahyono turut merasakan kehidupan kaum dhuafa, termasuk para penyandang Disabilitas.
Tak mengenal ditempat tugas atau lingkungan kerjanya, Budi Wahyono selalu berbagi talih asih dan kebahagian kepada mereka kaum ekonomi lemah.
Disetiap menjumpai orang-orang berkesusahan dan kekurangan fisik, pasti hati Budi Wahyono terketuk untuk menyapa dan menyantuninya.
Satu hal selama bertugas di Kabupaten Sidrap, ternyata masih ada penyandang disabilitas sering dijumpainya.
Manakala beliau melintas di daerah itu, selalu saja meluangkan waktunya singgah dan menemui Daeng Okki (52). Seorang yang berkekurangan fisik yang tinggal di Kabupaten Pangkep, tepatnya di kecamatan Labakkang.
Saat bertugas sebagai Kapolres Sidrap, AKBP Budi Wahyono tak pernah absen bersua Daeng Okki jika ada kegiatan di Makassar.
Paling menemui dia hanya untuk menanyakan kondisi kesehatan dan menyisihkan reski untuk dia.
Selama ini, awak media tak pernah memantau kebiasaan Budi Wahyono ini. Nanti setelah pindah tugas sebagai Kapolres Takalar, awak jurnalis baru tahu setelah Budi Wahyono pamit tugas pada orang itu melalui Video Call atas fasilitas Bripka Jamaluddin, anggota Satlantas Polres Sidrap.
Cerita pertemuan Budi Wahyono dengan Daeng Okki ini, bermula dari perjalan dinas Kapolres Sidrap saat itu bersama ajudan, melintas tepatnya dijembatan kota Patung Bambu Kabupaten Pangkep, dimana beliau melihat sosok “mohon maaf” lelaki paru baya yang “cacat fisik” berdiri dipinggir jalan tersebut.
Naluri Kemanusian Budi Wahyono spontan timbul. Beliau langsung memerintahkan ajudan untuk menepi dan mendekati bapak tersebut.
Masih cerita Jamaluddin, dengan iba, Ia pun memberikan santunan kepada bapak tersebut sambil memeluknya.
“Sungguh mulia hati bapak Budi Wahyono, sosok yang Memanusiakan orang berkekurangan fisik. Beliau tak memandang status, dengan pakaian dinas ia menyapa dan memeluk Daeng Okki layaknya keluarganya sendiri,”cerita Bripka Jamaluddin yang pernah menjadi ajudan Budi Wahyono selama menjabat Kapolres Sidrap, Rabu (26/02/2020) Kepada awak Media.
Bahkan, kata Jamal, bapak Budi Wahyono pernah berpesan jika sewaktu-waktu melintas di Pangkep, tolong diingatkan untuk singgah menemui bapak Dg Okki, sekalipun dirinya tertidur dalam perjalanan wajib kita singgah temuinya (Dg Okki,red).
“Itu yang saya tidak bisa lupa soal sosok pribadi Budi Wahyono dan keluarganya yang selalu santun dan ikhlas berbagi reskinya pada orang lain yang lebih susah ekonominya,”lontar Jamaluddin.
“Ada kesan kurang baik perasaan Bapak Budi Wahyono jika tak bersua Daeng Okki jika melintas di Pangkep. Sudah ada ikatan bathin dan emosional. Karena pernah Kapolres Budi melanjutkan pendidikan selama sebulan di Jawa, namun tidak menemukan Dg Okki ditempatnya, hingga dirinya tidak merasa nyaman pergi sebelum memberikan sesuatu kepadanya. Iapun menitipkan reski Dg Okki melalui saya waktu berada di Bandara,”kenang Jamal memberikan kesan baik Atasannya itu.
Begitupun, setelah pindah ke Takalar, AKBP Budi Wahyono, hanya pamit dengan Dg Okki hanya melalui Video Callnya.
“Saya terharu saat lihat mata Daeng Okki berbicara telepon dengan Bapak Budi. Benar-benar saya terharu nangis lihat suasana itu ada perasaan sesak perpisahan seperti dua sahabat yang tidak bisa dipisahkan,”ucapnya.
Ditanya soal giat itu tak terpublis ke media, kata Bripka Jamaluddin, Budi Wahyono selalu meminta untuk pertemuan silahturahminya dengan Daeng Okki penyandang disabilitas ini tak perlu diekspos ke media sekalipun ke orang lain karena beralasan itu hanya urusan pribadinya kepada Sang Pencipta.
“Bapak Budi setiap kali berjumpa Daeng Okki di Pangkep tidak ingin di publis karena itu hanya urusan pribadinya,”imbuhnya.
Ada cerita kesan yang disampaikan Bripka Jamaluddin pada Awak Jurnalis jika Daeng Okki tidak tahu kalau Budi Wahyono adalah Pejabat Kapolres dan jika tak pernah memberi tahunya.
“Daeng Okki hanya tahu bapak Budi itu hanya Polisi. Terkadang bapak Okki bertanya kepada saya siapa sebenarnya bapak Polisi itu. Dansaya hanya jawab beliau bos saya dari sidrap, saya tidak memberi tahu kalau beliau adalah Kapolres. Nanti dia tahu sosok Budi Wahyono adalah Kapolres setelah pamit melalui Video Call Whatsapp dan menjawab langsung pertanyaan Daeng Okki jika dirinya pejabat Kapolres,”ucap Jamaluddin.
Saat pindah sebagai Kapolres Takalar, bapak Budi Wahyono mengamanahkan kepada saya jika melintas di Pangkep, singgahlah temui dan santuni Daeng Okki dengan ikhlas karena itu bisa membantu beliau memenuhi kebutuhannya dan keluarganya sehari-hari.
Singkat cerita, selama 1 tahun 2 bulan bersama beliau, banyak kesan mendalam selama menemani beliau di Kabupaten Sidrap.
“Beliau adalah pejabat yang rendah hati, tak pernah membentak, juga tak pernah memperlihatkan sikap amarah pada anak buahnya, meskipun berbuat salah. Beliau sosok panutan, sosok ayah, kakak yang tidak akan pernah kami lupakan,”tutup cerita Jamaluddin. (Ady)