Kerap Di Rumor Prahara ‘Cerai’, Pasangan Pasmo-Daeng Klaim Tetap Solid

Kerap Di Rumor Prahara ‘Cerai’, Pasangan Pasmo-Daeng Klaim Tetap Solid

SELAYAR, Penarakyat.com — Rumor prahara yang melatar belakangi issu perpisahan paket Prof. Akbar Silo dan Daeng Marowa sempat merebak dan menjadi topik perbincangan utama di ruang publik.

Kedua putera Kabupaten Selayar, Sulawesi-Selatan yang telah bersepakat untuk ikut meramaikan kompetisi pemilihan bupati dan wakil bupati mendatang, diissukan pecah kongsi.

Daeng Marowa disebut-disebut mundur dan memutuskan kembali ke Jepang, lantaran kecewa dengan statemen Prof. Akbar Silo yang disebut-sebut baru mengurus kendaraan politik.

Steatmen ini dinilai berbeda dengan klaim partai politik yang telah disampaikan sebelumnya oleh Prof. Akbar Silo.

Belakangan, rumor ini kemudian dimentahkan Daeng Marowa yang menyebut rumor tersebut sebagai bentuk fitnah.

“Gila benar fitnah itu yah…”.

“Sekedar perlu diketahui, bahwa saya selalu bersama dengan Prof Akbar, mengurus partai politik”.

“Bahkan diam-diam, saya sering ngobrol dan terlibat perbincangan dengan sejumlah elite dan petinggi parpol”.

“Beberapa waktu lalu, kami juga sempat terlibat perbincangan panjang di rumah kediaman salah seorang, Sekjen partai politik”.

“Hanya saja, perlu saya tegaskan, bahwa, hal ini sifatnya, masih gerakan rahasia”, terangnya dalam keterangan pers yang disampaikannya kepada wartawan hari Jum’at, (22/05/2020) malam tadi.

IMG-20200523-WA0007

Intinya kata dia, hal ini bukanlah sebuah persoalan luar biasa yang perlu disikapi secara serius. Menanggapinyapun, cukup biasa-biasa saja.

“Fitnah, tidak perlu dilawan dengan fitnah, toh, kami, sudah terbiasa menghadapi fitnah”.

“Saat ini, tim Pasmo Daeng, tetap solid dan masih terus ‘bergerilya’ menjalankan misi kemanusiaan melalui kegiatan penyemprotan dis infektan dan penyaluran bantuan sembako di daerah pesisir, Kepulauan Selayar”.

Namun harus digaris bawahi bahwa gerakan ini murni merupakan misi kemanusiaan dan tidak terkati sama sekali dengan persoalan politik praktis dalam konteks menghadapi bursa pilkada, akunya. (Andi Fadly)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *