Kepala SMPN 6 Makassar Bantah Tudingan Ketua Forum Orang Tua Siswa

Kepala SMPN 6 Makassar Bantah Tudingan Ketua Forum Orang Tua Siswa

MAKASSAR, Penarakyat.com —Seperti pemberitaan di beberapa media Online sebelumnya,  Forum Orang tua Murid Makassar resmi melayangkan surat pengaduannya ke kejaksaan Agung terkait dugaan manipulasi data yang diduga dilakukan oleh oknum Kepala SMPN 6 Makassar.

“Ketua Forum Orangtua Murid, Herman Hafid Nassa menjelaskan, dugaan manipulasi dokumen yang dilakukan oknum kepala Sekolah SMPN 6 Makassar, dalam hal ini H. Munir, diduga manipulasi kurang Iebih 160 orang melalui jalur zonasi,” Katanya Selasa (28/7).

Menanggapi tudingan Ketua FOS, Kepala SMPN Makassar, DR. H. Munir, M.Ag menggelar Confrensi pers di ruang kerjanya Rabu (29/7).

Didampingi beberapa panitia PPDB SMPN 6 Makassar, Munir menjelaskan apa yang disampaikan oleh Herman Hafid itu tidak benar dan pihaknya bisa membuktikan secara data.

“Kami merasa bahwa saat Ketua Forum menyebut soal sekolah di SMPN 6 ada permainan manipulasi data penerimaan siswa baru. Salah satu contoh adalah terjaringnya sejumlah siswa ditentukan oleh panitia PPDB di SMPN 6 Makassar, secara manual itu sama sekali tidak mungkin,” Kata munir

“Seperti tahun kemarin, Herman ini setiap tahun mengatas namakan ketua forum dan membawakan calon siswa dengan menyebut siswa kurang mampu (MISKIN), namun dengan alasan ini tentu pihak sekolah tentu harus berhati-hati dalam menerima siswa dan disesuaikan data melalui Kartu Keluarga (KK). Ketika siswanya di tolak malah ingin melakukan aksi demo,” jelasnya.

Lanjutnya, tentu dengan tudingan ini kami merasa perlu meluruskan tentang statemen yang diutarakan herman sama sekali belum bisa di pertanggung jawabkan.

“Terkait persoalan tudingan herman Hafid yang menyebut dirinya sebagai ketua Forum perlu di ketahui saat kami hanya melakukan klarifikasi, Soal langkah hukum pihak sekolah belum memikirkan hal tersebut,” tuturnya. (Andi Udin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *