MAKASSAR, Penarakyat.com — Tahun 2020 ini, pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH) Tamangapa yang terletak di Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Makassar, tahap pertama selesai.
Rencananya bulan Oktober, bangunan RPH Modern terstandar akan bisa digunakan.
Hal itu dibahas dalam Rapat terkait perkembangan pembangunan RPH di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (24/8/2020). Pertemuan ini dipimpin oleh Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, yang dihadiri Asisten II Pemprov Sulsel, Asisten II Pemkot Makassar, TGUPP, Kepala OPD terkait lingkup Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Abdul Azis, menyampaikan, modernisasi RPH ini merupakan salah satu program strategis Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, demi meningkatkan kualitas daging hasil pemotongan, serta kapasitas potong ternak.
“Progres pembangunannya saat ini mencapai 55 persen, progres tahun 2020 ini sesuai harapan, selesai bulan Oktober. Dalam aspek penganggaran, kita rancang sampai tiga tahun, karena diperlukan anggaran yang besar. Demi mengharapkan konsumsi daging kita adalah masyarakat Sulsel sendiri,” ujarnya.
Ia pun melaporkan kendala dalam pembangunan RPH. Dalam perencanaan, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) berada jauh dari lokasi. Namun karena pandemi Covid-19, sehingga IPAL dimajukan.
“Mudah-mudahan tidak mengganggu bau yang ada di lokasi,” katanya.
Modernisasi RPH ini, dirancang berstandar ASUH. Yakni Aman, Sehat, Utuh dan Halal. Hal ini untuk menjamin kesehatan, keamanan, dan kenyamanan masyarakat dalam mengkonsumsi daging ternak di Sulsel.
Mengelola RPH secara profesional, memiliki nilai komersil, efesien dan efektif dengan konsep RPH modern dan sertifikasi halal.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, berharap, modernisasi RPH ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. “Yang penting, saya mau tahu pengelolaan harus profesional dan lebih baik lagi. Termanfaatkan apa yang dibangun untuk masyarakat,” tegasnya.
Orang nomor dua di Sulsel ini pun meminta agar yang dikerjakan ini efektif dan sesuai dengan keinginan yang direncanakan.
“Untuk tahap pembebasan lahan, kita perlu pendekatan dan komunikasi yang baik. Dan pendekatan peternakan perlu diuji, duduk bersama untuk menyamakan persepsi bersama,” pungkasnya.
Wagub Sulsel berharap, untuk (pembangunan) tahap kedua (2021), nanti second priority (prioritas kedua) dibangun, prioritas ini untuk lebih dikomplitkan tahun ini. Untuk perencanaan penganggaran tahap kedua di tahun anggaran 2021, direncanakan anggaran Rp 39 Miliar.
Ia pun berharap, sebelum pemanfaatan bangunan jika bulan Oktober selesai dikerjakan, adanya aturan untuk penjual daging yang akan masuk di RPH. Hal itu dilakukan agar masyarakat mentaati dan menjaga kualitas sesuai yang diharapkan.
“Perwali (dibuat), baru kita bikin sosialisasi Perwali. Baru kita buka pendaftaran yang ingin masuk ke dalam,” imbuhnya. (*)