ENREKANG, Penarakyat.com — Pemerintah Kabupaten Enrekang menegaskan komitmennya untuk terus berpihak pada difabel. Hal itu menjadi salah satu pembahasan pada talkshow Milad ke-1 Ikatan Difabel Enrekang (IDE), yang digelar di Villa Bambapuang, Selasa 1 September 2020.
Penegasan itu disampaikan Kabid Ekonomi Sosial Budaya dan Pemerintahan Bappeda-Litbang Muhammad Aries Yasin, dan Kabid Pemasaran Pariwisata Dispopar Andi Zulkarnain yang hadir sebagai pembicara.
Aries menguraikan, salahsatu visi misi Enrekang Emas dan program prioritas Pemda adalah pembangunan inklusi. “Kita mendorong keterlibatan, keadilan, kemudahan akses dan pemenuhan hak difabel tanpa diskriminasi,” jelasnya.
Sebagai contoh, pembangunan kawasan Swiss menyiapkan jalur guiding block atau ubin taktil untuk tunanetra. “Begitupun yang tengah dibangun, anjungan Sungai Mata Allo juga dipastikan ramah untuk kaum difabel,” kata Aries.
Dia menambahkan, dalam 8 arah kebijakan pembangunan tahun 2021, Pemkab Enrekang memasukkan pemberdayaan disabilitas sebagai salah satu prioritas.
Upaya itu bukan tanpa kendala. Pihaknya mencatat setidaknya 6 masalah yang menghalangi keterlibatan disabilitas dalam proses pembangunan. Diantaranya kendala sistematis, anggaran, hingga kesadaran dan stigma masyarakat.
Sementara Zulkarnain mengungkapkan, Dispopar juga mendukung pengakuan, peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan kaum difabel melalui sejumlah program.
Masing-masing lewat pelibatan dalam industri pariwisata, melalui kegiatan ekonomi kreatif khususnya souvernir khas Enrekang hingga seni pertunjukan difabel.
“Kita juga mengajak IDE Institut bekerja sama dalam membuat event daerah. Seperti porseni serta peringatan Hari Difabel Internasional dan porseni,” jelas Zulkarnain.
Sebelumnya, Ketua IDE Institut Faluphy Mahmud menyampaikan aspirasi kepada pemerintah. Diantaranya agar membangun sarana dan prasarana umum yang ramah terhadap kaum difabel, serta meningkatkan keterlibatan difabel dalam pelbagai kegiatan dsn program. (Mbass)