WAJO, penarakyat.com — Puluhan warga dari Desa Lampulung, Kecamatan Pammana, mendatangi gedung DPRD Wajo untuk mengaspirasikan proyek irigasi Cenranae yang diduga warga tidak sesuai harapan, Senin (07/09/2020).
Kedatangan puluhan warga yang didampingi oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) diterima lamngsung oleh Aggota DPRD Wajo Komisi II, Asri Jaya A. Latief selaku tim penerima aspirasi.
Juru bicara warga, Ferdiansyah, mengungkapkan, masyarakat tidak melarang proyek itu, dan malahan bersyukur adanya proyek irigasi, hanya saja, ada miskomunikasi yang terjadi di lapangan dan harus secepatnya diselesaikan agar tidak menimbulkan konflik.
Sehingga mereka berinisiatif dating ke DPRD Wajo untuk meminta difasilitasi dengan pihak terkait, dan turun langsung meninjau jalannya proyek tersebut.
“Hal ini dikarenakan sosialisasi yang dilakukan tidak sesuai harapan di lapangan,” katanya.
Dia menjelaskan, pengerjaan proyek tersebut berdampak pada abrasi ketika banjir datang, juga merusak tanaman masyarakat yang menjadi mata pencaharian petani, karena itu masyarakat menawarkan solusi yang tidak merugikan pihak proyek dan tidak mengorbankan masyarakat.
Kepala Bidang Irigasi Dinas PUPR Kabupaten Wajo, Andi Irwan, mengatakan kalau proyek itu milik PUPR Provinsi Sulsel, menggunakan anggaran dana hibah, kurang lebih Rp20 milyar rupiah.
“Hasil pertemuan kemarin, sudah dijelaskan oleh kontraktor kalau hanya mengangkat lumpur tanahnya, dan sudah ada sebagian masyarakat yang bertanda tangan setuju,” terangnya.
Ketua Tim penerima aspirasi, Asri Jaya A Latif, mengatakan pihak pemerintah Kabupaten Wajo, tidak punya wewenang untuk menghentikan proyek tersebut, karena itu kewenangan provinsi, dan paling hanya duduk bersama membicarakan solusinya dan butuh waktu yang tepat.
“Aspirasi ini akan diteruskan ke Komisi terkait yang membidangi, karena saya bukan di komisi itu, nanti Komisi III yang membidangi yang akan menindaklanjuti secepatnya,”kata anggota Komisi II DPRD Kabupaten Wajo. (ADV)