ENREKANG, Penarakyat.com — Pimpinan Baznas Enrekang menjadi salah satu narasumber dalam program Sosialisasi dan Edukasi Stop Open Defication Free (ODF) dan Edukasi Pencegahan Penyebaran Virus Covid-19, di ruang kantor Desa Potokkullin, Kecamatan Buntu Batu, Kabupaten Enrekang, Jumat ( 16/10/2020).
Kegiatan Pembinaan Desa Sehat Verifikasi Desa/Kelurahan yang mengusung tema “Menuju Enrekang Bersih, Aman, Nyaman dan Sehat” itu juga dihadiri Ketua Tim Pembina Enrekang Sehat diwakili Aksan SKM para perwakilan SKPD, Camat Buntu Batu diwakili sekcam, Kepala Desa Rusman, Kepala Puskesmas Buntu Batu , Kades dan kadus Se-desa Potokkullin, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.
Kegiatan itu dilakukan sebagai Langkah atau upaya untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat.
Sehingga Pemerintah Kabupaten Enrekang melalui fasilitasi masyarakat Desa Potokkullin diberikan Sosialisasi Stop Open Defication Free (ODF)/Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Salah satu penyebab masih adanya warga yang BAB sembarangan, selain karena tidak memiliki jamban juga karena faktor ekonomi dan kurangnya pengetahuan tentang dampak yang ditimbulkan dari tinja.
Salah satu upaya Pemerintah Kab. Enrekang melalui Tim kabupaten, desa Potokkullin di edukasi dan mendorong masyarakat melalui kegiatan Stop BABS melalui Pembinaan Desa Sehat Verifikasi Desa/Kelurahan.
Ketua Tim Pembina Enrekang Sehat yang diwakili Aksan S, KM memberikan gambaran kepada warga akan dampak BABS. Menurutnya tinja atau kotoran manusia merupakan media tempat berkembang dan berinduknya bibit penyakit menular seperti bakteri, virus dan cacing.
“Apabila tinja dibuang sembarangan, bibit penyakit akan menyebar luas ke lingkungan, berisiko menimbulkan penyakit pada seseorang, dan bahkan menjadi wabah penyakit pada masyarakat yang lebih luas,” ungkapnyam
Baharuddin, SE MM, mengatakan, Baznas Enrekang digandeng dalam program penyuluhan desa sehat dan edukasi covid 19 dari desa ke desa Se-Kab. Enrekang tersebut. Dalam materinya Baharuddin menjelaskan sejumlah point penting dalam setiap pertemuan dalam kegiatan tersebut.
“Bicara kesehatan, bagi Baznas sejalan dengan program Enrekang sehat, baik pencegahan dini maupun penanganan dampak dari perilaku tidak sehat, Baznas Enrekang ikut bertanggung jawab mengurusi warga masyarakat terutama yang kekurangan biaya kesehatan,” ungkapnya.
Kemudian bicara zakat dan hubungan kesehatan sangat erat, zakat itu kata dia mengandung makna kesucian, kebersihan harta, jiwa dan hati. Kebersihan sebagian dari iman, karena itu bicara kesehatan, tidak hanya bicara lahiriah fisik saja, tetapi juga kebersihan akal dan hati serta harta harta yang dimiliki. “Jangan di pahami kesehatan secara parsial, jasmani dan rohani,” urainya.
Lebih jauh Baruddin menjelaskan konsep zakat yang mengandung semangat tolong menolong bantu membantu nasehat menasehati. “Yang kaya Jangan lupa keluarkan zakat, para Amil Zakat amanah menyalurkan dana zakat, yang dhuafa jangan lupa mendoakan orang kaya tetap sukses dan berkah hidupnya,” ujarnya.
“Baznas Enrekang merupakan bagian dari program pemerintah, membantu menyelesaikan masalah sosial dakwah, kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, kemanusiaan bagi warga yang kurang mampu atau fakir miskin,” pungkas Baharuddin.
Dalam kegiatan itu juga dilakukan edukasi pencegahan penyebaran virus covid-19, mengingat virus tersebut hingga kini belum juga mereda. (Mbass)