Adanya Kecaman Rencana Bendungan Boiya, Camat Maiwa Temui HPMM 

Adanya Kecaman Rencana Bendungan Boiya, Camat Maiwa Temui HPMM 

ENREKANG, Penarakyat.com —Himpunan Pelajar Mahasiswa Massenrempulu (HPMM) Cabang Maiwa mengecam keras Pemda Enrekang dan Pihak Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan terkait pembangunan bendungan di Boiya, Kecamatan Maiwa.

Lokasi konstruksi bendungan disebut berada di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan ini diperuntukkan pengairan namun belum dimulai mendapat penolakan dari HPMM Maiwa.

“HPMM Maiwa dalam hal ini sangat khawatir terkait bendungan tersebut karena dianggap sangat meresahkan warga,”jelas M. Siddiq selaku ketua advokasi HPMM Cabang Maiwa (19/10/2020).

Dijelaskan M. Siddiq bahwa rencana pembangunan bendungan tersebut belum ada sosialisasi dari pihak terkait untuk memaparkan dan menjelaskan secara rinci rencana pembangunan bendungan tersebut.

“Sampai saat ini belum ada tindak sosialisasi dari pihak terkait untuk memaparkan atau menjelaskan teknis bendungan Boiya ini. Takutnya bisa berdampak buruk bagi masyarakat” tutur Siddiq.

Ia juga menambahkan bahwa warga Boiya saat ini masih merasa resah terkait isu pembangunan bendungan yang ada di wilayah mereka. Karena bendungan ini justru muncul kekhawatiran dampak genangan.

“warga resah dan khawatir terkait info yang beredar, pembangunan Bendungan Boiya jika nantinya tempat tinggal mereka terkena dampak,”tambah Siddiq

Sebelumnya pada tahun 2016, masyarakat Desa Tuncung dan mahasiswa HPMM Cabang Maiwa demo besar-besaran menolak ada pembangunan bendungan tersebut.

Konfirmasi dengan Camat Maiwa Andi Asruddin, S. Sos. MAP terangkan keberadaan rencana bendungan di desa Boiya itu tidak benar.

Proyek itu bukan bendungan tapi bendung, itu hal berbeda sekali. Rencana bendung itu pernah dirapatkan bersama di “Sidrap.

“bukan rencana bendungan tapi bendung sungai di desa Boiya, itu pernah dirapatkan di Pemda Sidrap oleh balai besar pompengan bersama camat Maiwa tapi gagasan itu telah ditolak,”jelas Andi Asruddin.

Lebih jauh Asruddin, rencananya proyek bendung dari balai pompengan itu konstruksinya bendung sungai di desa Boiya dan sebagian aliran airnya dibuat limpasan air menuju ke wilayah Sidrap.

Karena keberadaan sungai yang mau di bendung di wilayah Enrekang, sementara manfaat bagi warga Enrekang sendiri tidak ada.

“maka saya selaku pemerintah kecamatan Maiwa menolak rencana itu, dan telah ketemu ketua HPMM cabang Maiwa seraya dijelaskan duduk persoalan yang dikeluhkan itu tidak benar, “terang Andi Asruddin, S. Sos. M.AP. (Mbass)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *