WAJO, penarakyat.com – Pengurus Daerah Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Sulawesi Selatan, bertekad ikut membangun ekosistem pers yang sehat dan profesional , dengan menghasilkan karya jurnalistik yang bermanfaat.
“Kami mengajak kita semua mewujudkan pers yang sehat dan profesional dengan karya jurnalistik yang bermanfaat bagi bangsa, khsusnya Sulawesi Selatan,” kata Ketua Pengda JMSI Sulsel Bakri Remmang usai pengukuhan dan pelantikan Pengda JMSI Sulsel di Ruang Pola, Kantor Bupati Wajo, Sulsel, Minggu (27/12/2020).
Ketua Umum JMSI Teguh Santosa usai memimpin pembacaan Janji Prasetya JMSI, menyerahkan pataka JMSI kepada Bakri Remmang dan berpesan agar pataka itu dikibarkan di seluruh wilayah Sulawesi Selatan.
Dalam sambutannya, Teguh Santosa juga mengungkapkan bahwa perusahaan media siber memiliki dua tanggung jawab yang besar. Pertama, memproduksi karya jurnalistik yang berkualitas tinggi, dan kedua menjadi sumber penghidupan yang layak bagi wartawan dan karyawan.
Bupati Wajo Amran Mahmud mengaku mengapresiasi peranan JMSI Sulsel sebagai mitra strategis Pemkab Wajo.
Bagaimanapun, kata Bupati Amran, pemerintahan yang dipimpinnya membutuhkan saran dan kritik konstruktif dari masyarakat yang disampaikan pers.
Bupati juga menyinggung kerusakan yang diakibatkan hoax dan berpesan agar JMSI menjadi garda terdepan dalam memerangi hoax dengan pemberitaan yang faktual dan mengutamakan kepentingan publik.
Pengukuhan JMSI Sulsel, dihadiri Bupati Wajo Amran Mahmud, Wakil Bupati Wajo Amran SE, Ketua DPRD Wajo Andi Alauddin Palaguna, Kapolres Wajo AKBP M. Islam Amrullah, serta Kadis Kominfotik Wajo Dwi Aprianto, dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Ada 15 pengurus JMSI Sulsel yang dikukuhkan Ketua Umum JMSI Teguh Santosa. Sebelumnya, Sekjen JMSI Mahmud Marhaba membacakan SK Pengukuhan Pengda JMSI Sulsel.
Dalam kepengurusan Bakri Remmang didampingi antara lain oleh Andi Muspida sebagai Sekretaris, dan Said Hasanuddin sebagai Bendahara.
Sejauh ini JMSI Sulsel telah memiliki 15 perusahaan media siber sebagai anggota yang berasal dari Wajo, Soppeng, Luwu Timur, dan Makassar.
Pantas Berkantor di Wajo
Dalam sambutannya pada pelantikan Pengda JMSI Sulsel, Ketua Umum JMSI Teguh Santosa mengatakan bahwa Wajo pantas menjadi kedudukan JMSI Sulsel. Pertama, katanya, karena perkembangan media siber yang pesat di Bumi La Maddukelleng (sebutan Kabupaten Wajo).
Kedua, Wajo memiliki tradisi demokrasi yang kuat sejak dari masa Kerajaan Wajo. Hal ini sambungnya, tercermin dari nama Wajo sendiri.
“Wajo berarti bayang-bayang pohon Bajo. Di bawah pohon itulah pemimpin-pemimpin Bugis berkumpul dan bermusyawarah. Ini menandakan masyarakat Wajo demokratis dan egalitarian,” ujar Teguh sambil mengatakan sempat mendiskusikan sejarah Wajo itu dengan Bupati Wajo Amran Mahmud sebelum kegiatan dimulai.
Ketika memasuki Ruang Pola, rombongan tamu kehormatan disambut atraksi Amose dan Tari Padduppa yang menyimbolkan keterbukaan Wajo.(*)