ASAHAN, Penarakyat.com — DPD PKB Pujakesuma Asahan menggelar Workshop dan Seminar Terkait Pencegahan Radikalisme dan Intoleransi Untuk Penguatan Identitas Bangsa.
DPD PKB Pujakesuma Kabupaten Asahan Gelar Workshop dan Seminar terkait Pencegahan Radikalisme dan intoleransi untuk penguatan identitas bangsa, Rabu (30/03/2022).
Ketua DPD PKB Pujakesuma Kabupaten Asahan, Rianto SH MAP menjelaskan kegiatan ini mempunyai tema untuk membentuk karakter cinta budaya Indonesia bebas dari intoleransi dan radikalisme.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap persoalan intoleransi, radikalisme dan penguatan identitas bangsa,” ungkap Rianto.
Rianto beharap kepada kita semua agar jangan sampai mengalami disorientasi terhadap bangsanya.
“Saat ini, segala bentuk konten-konten yang berbau radikalisme tersebut begitu leluasa beredar di sosial media. Untuk itu, salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah bijak dalam bersosial media,” jelasnya.
Mengingat saat ini banyak misinformasi yang beredar di media sosial tersebut, lanjut Rianto, sangat penting bagi kita untuk memilih rujukan yang tepat dalam mengakses informasi agar tidak cepat terprovokasi.
“Untuk itu, perlu adanya kewaspadaan dalam penggunaan sosial media tersebut. Selain bijak dalam bersosial media, upaya pencegahan itu dapat juga dilakukan melalui peningkatan wawasan keagamaan, kebangsaan dan sosial politik,” terangnya.
Dirinya mengingatkan kepada kita semua agar jangan sampai melupakan jati diri bangsa.
“Dengan melakukan upaya penguatan nilai-nilai luhur bangsa, kita harapkan kepada semuanya agar dapat semakin cinta kepada negara ini, karena dengan mencintai negara ini merupakan kewajiban kita bersama,” harapnya.
Ketua DPD Pujakesuma Kabupaten Asahan menegaskan jika intoleransi radikalisme menjadi musuh bangsa Indonesia, karena dinilai tidak sesuai dengan ideologi dan konsessus Dasar Negara Pancasila.
Sementara itu, Sekretaris Kesbangpol Kabupaten Asahan, Rahman Halim AP menjelaskan radikalisme berawal dari adanya intoleransi.
“Perlu diketahui, intoleransi radikalisme dapat mengganggu ketertiban umum dan dapat memecah belah persatuan dan kesatuan Bangsa. Merusak stabilitas politik dan keamanan nasional, serta dapat meresahkan maupun menimbulkan ketidakpercayaan publik kepada Pemerintah,” ungkap Rahman Halim.
Adapun langkah-langkah yang dapat mencegah radikalisme dan intoleransi tersebut, lanjut Rahman Halim, dapat melalui penguatan criminal justice response, deradikalisasi, pembumian dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila serta pemahaman semboyan terhadap Bhinneka Tunggal Ika.
“Dalam membendung propoganda kaum radikalisme, diharapkan kepada kita semua agar dapat membuat konten toleransi perdamaian dan cinta tanah air, disamping itu, kita juga harus dapat memahami nilai-nilai Pancasila tersebut,” jelasnya.
Dirinya mengatakan, Pemerintah Kabupaten Asahan telah melakukan upaya dalam pencegahan radikalisme dan intoleransi.
“Adapun upaya tersebut seperti membuat aksi gerakan pembumian dan pembinaan Pancasila melalui Jejaring Panca Mandala, penguatan peran Forum Kerukunan umat beragama dan pemantapan empat pilar (Pancasila, UU 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” sebutnya sembari mengakhiri pembicaraan.
Kegiatan workshop dan seminar tersebut menghadirkan tiga orang narasumber seperti Ketua DPD PKB Pujakesuma Kabupaten Asahan, Mewakili Dandim 0208/Asahan dan Sekretaris Kesbangpol Kabupaten Asahan. (Leodepari)