SIDRAP, Penarakyat.com — Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) dikenal sebagai lumbung pangan khususnya Beras dan Telur.
Namun keduanya belum cukup mendokrak Pendapatan Asli Daerah (PAD), seperti daerah lainnya yang melejit pembangunannya karena di topang sektor lain seperti Industri dan pertambangan.
Menyadari hal tersebut Bupati Sidrap H. Dollah Mando, membuat langkah strategis dengan terobosan baru.
H. Dollah Mando yang mulai dan mengakhiri debut kariernya sebagai Aparat Sipil Negara (ASN) yang di dulu dikenal Pegawai Negeri Sipil (PNS), disektor pertanian yakni dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Jeneponto, hingga Kepala Dinas Pertanian di Sidrap, paham betul bahwa Sektor Pertanian yang selama ini jadi andalan Bumi Nene’ Mallomo, harus didukung Sumber Pendapatan lain salah satunya, Sektor Pariwisata.
Menurut Dollah Mando, kepada awak media, baru-baru ini, di ruang kerjanya, menjelaskan Sektor Pariwisata salah satu sektor yang strategis di kembangkan di Sidrap, mengingat letaknya di jasirah utara Sulawesi Selatan, Sidrap berapa pada jalur dua daerah tujuan Wisata yakni Toraja dan Wajo. Dengan ketersedian fasilitas wisata ” Dollar ” tak lagi hanya melintas di Sidrap.
Para wisatawan bisa mampir istirahat sembari menikmati berbagai jenis kuliner khas Bugis Sidenreng Rappang, seperti Goreng Bebek, Nasu Palekko, Belibis dan berbagai Jenis Kue tradisional, urai mantan Wakil Bupati dua priode Era Rusdi Masse.
Menurut Dollah Mando, Pemerintah Kabupaten Sidrap saat ini tengah mengembankan tiga tempat rekreasi atau area wisata yakni Kolam Patommo, Kolam renang Datae dan Rest area tikungan Nona-nonae ketiganya terletak di Kecamatan Watang Pulu.
Juga ada objek wisata yang di kelolah Badan Usaha Milik Desa ( Bumdes) yakni objek wisata Eppa Sulapa angin Punjabi Kec. Pitu riase, serta beberapa objek wisata lainnya milik swasta salah satunya yang tersehor adalah objek wisata Puncak Bila.
Yang menarik dari pengembangan wisata di Sidrap urai Dollah Mando, adalah konsep wisata relegius atau yang dikenal wisata Halal.
Wisata relegius ini di maksudkan agar para wisatawan yang mayoritas muslim menikmati Sensasi pesona alam, melakukan rekreasi dengan mudah melakukan kewajibannya terutama Shalat lima waktu.
Makanya semua tempat wisata di tata dengan mempermudah akses ke Masjid, Toilet yang bersih dan terpisah antara Toilet wanita dan laki-laki.
Bagi kelompok Majelis Taklim yang kerab lakukan pengajian bisa lebih mudah datang berwisata sembari lskukan pengajian di Masjid tempat wisata. Konsepnya wisata Halal, hingga kulener yang di siapkan oleh masyarakat tak hanya higinis dari sisih kesehatan dan kebersihan tapi harus Halalan toiyibah ujar Dollah Mando, Bupati yang kerab tampil di Televisi One, pagi hari membeti Ceramah ini.
Jika sektor pariwisata maju dan berkemban maka otomatis home industri atau sektor UKMK juga ikut meningkat PAD otomatis ikut meroket, maka program pembangunan akan lancar karena ada anggaran dengan sendirinya rakyat akan Sejahterah. Itulah pentingnya membangun kesepahaman dan kebersamaan atau Kalaborasi semua pihak.
Di akhir bincang dengan awak media, Dollah Mando mengajak pihak Swasta untuk berinvestasi di Sidrap ” kami bentangkan Karpet hijau bagi para Investor dan segala kemudahan pasti kami berikan. Demikian halnya para akademisi dan praktisi tentu kami terus berharap pemikiran dan kebersamaanya untuk membangun kampung kita Sidrap “ujarnya sembari memuji masyarakat Sidrap yang bermukim di luar daerah (perantau) yang secara pribadi membangun fasilitas umum di kampungnya ” ada beberapa masjid di bangun secara pribadi para perantau asal Sidrap,”ungkap Dollah Mando mengakhiri perbincangannya dengan awak media yang terbilang cukup lama dengan suasana santai meski sedang sibuk diruang kerja Bupati. (*)