PenaRakyat.com – Di tengah dinamika sosial yang kian kompleks, Agusman, S.Ag tampil sebagai sosok penyuluh agama Islam yang membawa warna berbeda dalam menyampaikan dakwah. Tak sekadar menyampaikan pesan keagamaan di mimbar, ia turun langsung ke lapangan—menggandeng masyarakat dalam gerakan kerelawanan dan kepedulian terhadap isu-isu kesehatan.
Bertugas sebagai Penyuluh Agama Islam di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu Timur, Agusman meneguhkan peran penyuluh sebagai jembatan antara nilai-nilai spiritual dan kehidupan sosial. Lulusan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) As’adiyah Sengkang tahun 2016 ini dikenal aktif membangun kesadaran masyarakat melalui berbagai kegiatan edukatif dan kemanusiaan.
Dalam tiga tahun terakhir, Agusman memasukkan isu kesehatan ke dalam misi dakwahnya. Bersama organisasi kemanusiaan, ia kerap terlibat dalam edukasi kesehatan reproduksi, lingkungan, hingga kesehatan mental—semuanya dikemas dengan pendekatan Islami dan humanis. Salah satu kiprah nyata yang ia tekuni adalah sebagai pembina KSR PMI Unit 003 UNISAD Sengkang, tempat ia turut membina generasi muda dalam gerakan kemanusiaan berbasis nilai agama.
Komitmennya juga tercermin dari keikutsertaan dalam berbagai pelatihan strategis. Di antaranya Pelatihan Penggerak Moderasi Beragama, Manajemen Kemasjidan, Sekolah Penyuluh dan Penghulu Aktor Resolusi Konflik (SPARK), hingga Pelatihan Karya Tulis Ilmiah. Semua itu ia lakukan untuk terus meningkatkan kapasitas dan kontribusi nyata di tengah masyarakat.
Tak hanya itu, Agusman juga dipercaya mengemban sejumlah peran organisasi, seperti:
- Pengurus Wilayah IPARI Sulsel (2023–2027)
- Sekretaris PD IPARI Luwu Timur (2023–2027)
- Pengurus PD DMI Luwu Timur (2024–2029)
- Pendamping Proses Produk Halal (2023–sekarang)
- Pembina KSR PMI UNISAD Sengkang (2024–2025)
- Anggota Tim Pencegahan Konflik Berdimensi Keagamaan Kecamatan Burau (2025)
Melalui kolaborasi lintas sektor, ia menunjukkan bahwa tugas penyuluh agama bukan sekadar menyampaikan ceramah, tetapi juga membangun kesadaran sosial, memberdayakan masyarakat, dan menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari.
“Agama yang turun dari langit harus menyentuh bumi,” ujarnya, “menyapa kehidupan umat dengan solusi nyata dan kasih sayang.”
Kini, Agusman menjadi salah satu peserta ajang Penyuluh Agama Islam Award, sebuah penghargaan nasional yang mengapresiasi dedikasi dan inovasi para penyuluh agama di Indonesia.
“Saya hanya ingin terus memberi manfaat, meski kecil, agar cahaya dakwah tak pernah padam di hati umat,” ungkapnya tulus.
Kepada masyarakat, Agusman mengajak untuk bersama menyalakan semangat dakwah yang menyejukkan dan memberdayakan.
“Berikan dukungan dan penilaian terbaik. Satu suara Anda bisa menjadi cahaya bagi banyak jiwa.”
Tinggalkan Balasan