SITUBONDO, Penarakyat.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Besuki terus berbenah untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya di wilayah barat Kabupaten Situbondo. Tahun 2025, peningkatan layanan difokuskan pada pengadaan sejumlah alat medis baru yang dibiayai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

Direktur RSUD Besuki, dr. Imam Haryono, menjelaskan bahwa seluruh anggaran DBHCHT tahun ini diarahkan untuk memperkuat fasilitas rumah sakit agar mampu memenuhi standar pelayanan kesehatan dan mempercepat proses diagnosa pasien.

“Untuk tahun ini, kita fokus pada pengadaan alat yang mendukung persyaratan BPJS, seperti tiga unit ventilator, troli, brankar, dan alat USG kandungan,” ujar dr. Imam, Rabu (22/10/2025).

Menurut dr. Imam, penambahan alat penunjang medis tersebut merupakan respons terhadap kebutuhan dokter spesialis di lapangan. Ia menilai, keberadaan alat baru akan mempercepat proses diagnosa dan tindakan medis, yang berdampak langsung pada peningkatan keselamatan pasien.

“Diagnosa dan tindakan yang cepat akan berpengaruh pada prioritas utama kami, yakni keselamatan pasien. Dengan begitu, angka harapan hidup akan meningkat,” tegasnya.

Selama ini, keterbatasan alat medis menjadi kendala utama RSUD Besuki. Banyak pasien terpaksa dirujuk ke rumah sakit lain di luar wilayah Situbondo.

“Rata-rata pasien kami rujuk ke RS Rinjani Paiton atau RS Bondowoso karena keterbatasan alat. Ada juga yang dirujuk karena faktor jarak,” ungkap dr. Imam.

Pengadaan alat medis baru ini, lanjut Imam, sejalan dengan visi Bupati Situbondo Mas Rio yang mendorong peningkatan layanan kesehatan “tanpa batas dan sampai tuntas (Brantas)”. Ia berharap, langkah tersebut dapat memperluas akses layanan medis berkualitas di wilayah barat Situbondo, sekaligus menekan angka kematian akibat keterlambatan penanganan.

“Dengan tambahan alat kesehatan penunjang, pelayanan bisa lebih optimal. Kami ingin kualitas kesehatan masyarakat meningkat, angka harapan hidup naik, dan kematian bisa ditekan,” pungkasnya.

Peningkatan fasilitas RSUD Besuki juga dirasakan langsung oleh warga. Muhammad Asro, warga Desa Pesisir Besuki, mengaku kini lebih mudah mendapat layanan medis tanpa harus dirujuk ke luar daerah.

“Kalau dulu, banyak warga yang harus dirujuk ke RSUD Situbondo atau RS Rinjani Probolinggo karena alat di sini belum lengkap. Sekarang alhamdulillah, sudah banyak alat baru, jadi kami bisa ditangani langsung di RSUD Besuki,” katanya dengan rasa syukur.

Dengan dukungan anggaran dari DBHCHT dan komitmen pemerintah daerah, RSUD Besuki kini perlahan menjelma menjadi rumah sakit rujukan utama di Situbondo bagian barat menghadirkan pelayanan kesehatan yang lebih cepat, modern, dan manusiawi bagi masyarakat. (Ufil/ADV).