Amanat Seragam Panglima TNI. Kasdim 1415/Selayar, Urai Kompleksitas Tantangan Tugas TNI

Amanat Seragam Panglima TNI. Kasdim 1415/Selayar, Urai Kompleksitas Tantangan Tugas TNI

SELAYAR, Penarakyat.com —  Tugas berat dan kompleksitas tantangan kedepan yang akan dihadapi oleh satuan TNI, menjadi pokok penekanan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam amanat seragam yang disampaikannya, pada rangkaian upacara Puncak Peringatan HUT TNI ke 73 tahun 2018.

Selain akan menghadapi tugas berat dan kompleksitas tantangan kedepan, Marsekal Hadi Tjahjanto juga mengingatkan jajaran anggota TNI di seluruh pelosok tanah air, untuk siap menghadapi gejolak alam yang terjadi akhir-akhir ini.

TNI sebagai satuan yang siaga di masa damai, harus membantu pemerintah menanggulangi bencana yang terjadi di berbagai daerah.

Pada tahun 2018 ini, TNI telah terlibat dalam penanggulangan bencana di berbagai daerah, sepert;i kejadian luar biasa, gizi buruk di Asmat, Papua, letusan gunung Agung di Bali, kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera, serta bencana gempa bumi di Lombok, Kabupaten Donggala, Palu dan Sigi.

Tugas lain yang tak kalah penting kata dia, adalah membantu pemerintah dalam mengatasi aksi terorisme, penegakan hukum di laut, pengamanan wilayah udara dengan ikut terlibat secara aktif dalam kegiatan pengamanan Asian Games, Asian Para Games, dan Pengamanan Sidang tahunan IMF-World Bank di Bali.

Hiruk-pikuk politik, dan kehidupan demokrasi bangsa Indonesia, ikut dijadikan sebagai salah satu catatan tantangan masa kini, yang dianggap perlu mendapatkan perhatian. Proses demokrasi diharapkan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, tidak akan sampai menimbulkan potensi ancaman disintegrasi bangsa.

Dalam kaitan itu, ia mengingatkan segenap jajaran satuan TNI, untuk belajar dari dari pengalaman masa lalu dengan mencermati perkembangan masa kini, dan tetap memperhatikan tantangan-tantangan masa depan.

TNI diharapkan untuk terus mentransformasi diri dan tetap menjadi kekuatan militer yang profesional, handal dan kapabel dalam rangka untuk menyikapi dan menghadapi berbagai bentuk ancaman serta potensi gangguan.

Dikatakannya, pembangunan TNI terstruktur dalam menyusun kerangka postur TNI dan rencana strategis TNI, di tahun 2018, telah mencapai 61,9 % sesuai target minimum atau Essential Force (MEF) target ini, diharapkan pada akhir tahun 2019 akan mencapai 72 persen, sebagaimana target pemerintah yang tertuang pada akhir Renstra 2015-2019.

Dalam konteks tersebut, berbagai jenis alutsista akan berdatangan pada akhir tahun 2019, seperti; rudal Strartreak TNI-AD, kapal selam TNI-AL, pesawat CN 235 TNI-AL dan TNI-AU, serta pesawat tempur Sukhoi 35 TN-AU.

Kegiatan pembangunan sarana-prasarana dan pemenuhan alutsista terus dilaksanakan di empat satuan baru, yaitu Divisi Infanteri 3/Kostrad di Pakatto, Sulawesi-Selatan, Koarmada III di Sorong, Koopsau III di Biak dan Pasmar 3 di Sorong.

Dalam waktu dekat juga akan diresmikan Pangkalan TNI Terpadu Natuna, sebagai pangkalan operasi TNI yang mengandung kekuatan tiga matra.

Hal ini diutarakan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto dalam amanat seragamnya pada rangkaian upacara Peringatan HUT TNI ke 73 tahun 2018 yang dibacakan, Kasdim 1415/Selayar, Mayor Inf. Junaid, di hadapan peserta upacara HUT TNI ke 73 di Lapangan Upacara Kodim 1415/Selayar, pada hari Jum’at, (05/10/2018). (fadly)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *