BBWP Konsultasi Rencana Pengelolaan Wisata Alam di Sidrap

BBWP Konsultasi Rencana Pengelolaan Wisata Alam di Sidrap

SIDRAP, Penarakyat.com — Balai Besar Wilayah II Parepare menggelar acara Konsultasi Publik Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Tahun 2018-2027 Kawasan Hutan Konservasi Taman Wisata Alam Sidrap, di Ballroom Al-Goni, Hotel Grand Sidny, Kelurahan Pangkajene, Kecamatan Maritengngae, Sidrap.

Kegiatan ini dihadiri oleh Balai Besar Wilayah II Parepare bersama rombongan, Para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Sidrap.

Kepala Bidang KSDA Wilayah II Parepare, Ir. Ahmad Yani, Senin (14/05/2018) mengatakan rencana pengelolaan Taman Wisata Alam Sidrap ini bertujuan untuk mewujudkan taman wisata Alam Sidrap menjadi destinasi wisata alam unggulan di Kabupaten Sidrap yang dapat menunjang perekonomian rakyat.

“Jadi kami punya misi menjadikan kegiatan pariwisata alam sebagai wahana peningkatan ekonomi masyarakat dan daerah,” ungkap Ahmad Yani.

Kita mengupayakan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam hayati dan non hayati yang memiliki nilai eksotik dan menarik sebagai obyek dan daya tarik wisata alam.

Sementara Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Andi Amir A. Wali mengatakan acara konsultasi publik rencana pengelolaan jangka panjang tahun 2018-2027

Industri wisata merupakan salah satu kegiatan ekonomi alternatif yang bisa mendatangkan pendapatan asli daerah dan terutama peningkatan pendapatan masyarakat.

Apabila di era digital seperti saat ini, membuat masyarakat semakin membutuhkan objek wisata untuk melepas kejenuhan dan mengobati stres setelah bekerja penuh selama sepekan hal itu bisa menjadi peluang bagi pengembangan wisata untuk mengelola.

Objek wisata secara profesional, alhamdulillah di kabupaten Sidrap ini sudah bermunculan berbagai objek wisata yang telah dikelolah dengan baik dan sudah mendapat kunjungan masyarakat dari berbagai daerah.

Namun untuk taman wisata alam kawasan hutan konservasi yang ada di kabupaten sidrap masih terbatas.

“Hal ini yang sangat dibutuhkan Perencanaan, Pengelolaan Jangka Panjang dan sentuhan sehingga bisa berkembang seperti objek Wisata lainnya,”pungkasnya. (Ady)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *