Belum Ada Perhatian Khusus, Masyarakat Tiga Dusun Inisiatif Sendiri Perbaiki Kerusakan Akses Jalan Tanatoro-Betao Riase Sidrap 

Belum Ada Perhatian Khusus, Masyarakat Tiga Dusun Inisiatif Sendiri Perbaiki Kerusakan Akses Jalan Tanatoro-Betao Riase Sidrap 

SIDRAP, Penarakya.com — Demi meningkatkan perekonomian di Pedesaan, akses infrastruktur jalan harus menjadi prioritas Pemerintah daerah agar masyarakat bisa sejahtera.

Hal itulah menjadi dasar pemetaan infrastruktur jalan yang harus menjadi perhatian serius dari pemerintah.

Seperti halnya, kondisi Jalan yang rusak di desa terpencil masih menjadi akar permasalahan yang mengganggu bagi masyarakat di Kabupaten Sidrap khususnya akses jalan di Desa Tanatoro, Kecamatan Pitu Riase ini.

Kerusakan yang terjadi selama ini telah mengakibatkan ketidaknyamanan bagi para pengguna jalan, termasuk pengendara sepeda motor, mobil, dan pejalan kaki yang menjadikan akses jalan ini utama.

Kondisi inilah membuat masyarakat setempat berinisitif  bergotongroyong memperbaiki akses jalan di Desa Tanatoro yang menghubungkan dengan Desa Betao Riase dengan cara menimbun, meratakan dan penguatan, serta membersihkan dan memperbaiki jalan yang rusak tersebut.

Inisiatif ini, puluhan warga desa dari 3 dusun yaitu, dusun 5 Tabaro, dusun 4 Lemo dan dusun 3 Matajang berkumpul saling baju membahu dengan alat alat sederhana seperti skop, parang cangkul dan dump truk 6 roda menimbun membersihkan dan menutupi lubang lubang jalan dengan menggunakan bebatuan dan pasir.

Pekerjaan tersebut membutuhkan
upaya fisik yang besar, tetapi semangat kerjasama dan tekad untuk memperbaiki infrastruktur jalan menggerakkan mereka.

Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan pengguna jalan yang melintas.

Tidak hanya itu upaya ini juga memperkuat ikatan sosial dan kebersamaan dalam komunitas.

Ini adalah contoh yang menginspirasi tentang bagaimana semangat kerjasama dapat membantu dalam memperbaiki kondisi lingkungan dan menciptakan tempat tinggal yang lebih baik bagi semua.

Koordinator dan inisator perbaikan jalan tersebut Muh Aslan mengatakan selama ini masyarakat dua desa tersebut kesulitan melintasi jalur tersebut karena selain ekstrim, juga membutuhkan waktu dan biaya besar untuk menempuh akses jalan sepanjang 10 kilometer tersebut.

“Alhamdulillah, kesediaan masyarakat bergotongroyong memperbaiki akses jalan ini teratasi. Setidaknya, jalur ini bisa dilalui kembali dengan nyaman. Kami harapkan siapapun pemimpin baru Kabupaten Sidrap yang dipilih masyarakat nanti, harapannya bisa lebih serius memperhatikan akses-akses jalan di Tanatoro-Betao ini,”harap Aslan, Senin (15/07/2024). (Riss)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *