Kampung Baru, penarakyat.com – Tekad EEES untuk mendorong warga memanfaatkan pekarangan terus berlanjut. Setelah mendapat dukungan dari pemerintah desa  dan kecamatan setempat serta dukungan teknis dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Gilireng, Perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ini melanjutkan tahapan program CSR Pemanfaatan Lahan Pekarangan dengan mensosialisasikan kegiatan tersebut ke warga calon sasaran program pemanfaatan pekarangan yang telah  ditunjuk oleh masing kepala desa. Kegiatan yang yang yang baru-baru ini digelar di Recreation Hall EEES Kampung Baru itu dihadiri oleh Kepala Seksi Pemberdayaan Kecamatan Gilireng Hamka Hanafi, Field Operations  Manager EEES Hartono, Kepala BPP Gilireng H. Firman disamping itu hadir pula Kepala Desa Lamata, Poleonro dan Lamata.

Di hadapan 30 orang warga sasaran yang Field Operations Manager (FOM) EEES Hartono, mengatakan bahwa program ini diharapkan mampu menjadikan warga bisa mandiri dalam hal kebutuhan sayuran untuk keluarga. “ Kita cukup heran, karena beberapa saat lalu seluruh Indonesia ini ribut hanya karena persoalan cabe yang mahal, padahal pekarangan kita luas untuk ditanami cabe dan sayuran” seloroh pimpinan lapangan gas Kampung Baru ini.

Suasana Sosialisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan
Suasana Sosialisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan

Setelah acara dibuka dengan resmi oleh FOM giliran  Konsultan Humas EEES A. Sederhana menyampaikan visi dan misi program, menurut mantan asisten II Wajo ini, program ini meskipun nampaknya sederhana namun bila dikelola dengan baik kegiatan ini dapat menjadi program unggulan yang bermanfaat, bahkan bisa menjadi icon gilireng ke depan. “bila dikelola dengan baik program ini dapat kita kembangkan menjadi pasar hidup, nantinya orang kalau ingin membeli sayuran organik yang berkualitas tinggal datang ke rumah-rumah kita dan langsung memetik dari pohonnya” jelasnya dengan nada optimis.

Untuk merangsang motivasi warga, acara juga diisi dengan bincang kesehatan dengan menghadirkan Dr. Diki Umarsyam selaku pembicara, dokter senior EEES ini mengatakan bahwa penggunaan pestisida yang berlebihan dapat merusak kesehatan “sebenarnya penggunaan pestisida sepanjang sesuai aturan bahayanya bisa diminimalkan, karena bila masuk ke dalam tubuh maka dapat dibersihkan oleh tubuh secara alami, namun bila paparannya melebihi aturan itu dapat berbahaya”. Selanjutnya dipaparkan bahwa trend gizi saat ini adalah makanan berimbang dimana dalam satu porsi makanan terdiri dari nasi sekepal tangan untuk perempuan dan dua kepal untuk laki-laki, ikan dengan lebar dan tebal seukuran telapak tangan, sedangkan sayur dianjurkan untuk diperbanyak.

Sementara itu Humas EEES Baso Firman mengatakan bahwa disamping untuk tujuan produksi sayuran program ini juga bertujuan untuk memperindah estetika halaman sehingga enak dipandang “ bukan cuma bibit dan pupuk organik yang kami bantukan, kami juga membantu material untuk dipakai menata halaman, seperti pagar, rak tanaman, pot duduk dan pot gantung untuk ditata sehingga halaman terlihat lebih asri “ tuturnya.

Acara ditutup dengan sosialisasi program oleh tim BPP Gilireng, mengenai tata cara pengolahan lahan untuk penannaman sayuran dan penataan pekarangan untuk memperindah tampilan rumah. (Adv).