SIDRAP, Penarakyat.com — Bulog bekerja sama dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Sidrap, melaksanakan operasi pasar gula pasir di sejumlah pasar di Kabupaten Sidrap.
Operasi dilakukan sejak Senin lalu (18/5/2020) di Pasar Pangkajene, Pasar Amparita dan Pasar Bilokka. Dilanjutkan Selasa (19/5/2020) di Pasar Dongi, Pasar Lancirang dan Pasar Tanru Tedong. Sementara hari ini, Rabu (20/5/2020) dijadwalkan di Pasar Rappang.
Kadis Perdagangan dan Perindustrian Sidrap, Ahmad Dollah menjelaskan, dalam operasi itu stok langsung langsung di-drop ke pedagang-pedagang di pasar.
“Operasi pasar door to door kerjasama dengan penjual pasar yang kecil-kecilan. Model operasi pasar seperti itu dilakukan untuk menghindari kerumunan orang,” terang Ahmad Dollah.
Ia menambahkan, setiap penjual diberikan 2 sak gula pasir yang diantar langsung bulog ke pasar. Penjual di pasar kemudian menjualnya dengan harga sesuai HET Rp12.500 per kg.
“Penjualannya diawasi langsung oleh petugas monitoring harga barang kebutuhan pokok (bapok) Dinas Perdagangan Perindustrian Sidrap,” ungkapnya.
Lebih jauh Ahmad menjelaskan, pedagang bapok kecil-kecilan di pasar termasuk Bumdes yang mempunyai unit usaha pertokoan diajak bermitra dengan Bulog melalui pembentukan Rumah Pangan Kita (RPK).
Melalui Kepala UPT Pasar, penjual bapok di pasar diajak untuk membeli gula pasir di bulog dengan harga di bawah HET.
“Diharapkan dijual sesuai HET Rp12.500, hal ini dilakukan untuk penetrasi harga gula di pasar yang akhir-akhir ini mengalami kenaikan,” papar Ahmad.
Ia juga berharap pedagang tidak membeli gula pasir ke broker yang kadang menjual mahal. “Kita berharap mereka membeli ke bulog dengan distributor dengan harga dibawa HET, Bulog berikan harga khusus untuk penjual di pasar,” urainya.
“Operasi pasar ini bertujuan agar penjual kecil-kecilan di pasar bisa juga memperoleh keuntungan karena bulog berikan harga khusus dibawah HET,” tambahnya.
Setelah operasi pasar ini, imbuh Ahmad lagi, pihaknya akan mengevaluasi harga di pasar. Kalau belum stabil, mereka akan melakukan operasi pasar langsung ke masyarakat dengan tetap mengikuti protokoker kesehatan penanganan Covid-19. (Atir/Ady)