BONE, penarakyat.com — Program peningkatan kapasitas Camat di Kabupaten Bone yang dilakukan dengan study banding ke Batam, Riau, menuai sorotan keras. Pasalnya, kondisi Kabupaten Bone dikenal sebagai daerah agraria semantara Batam adalah daerah industri.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bone, yang mengikutkan 27 camat, SKPD dan LSM. Jumlah total dalam rombongan study banding tersebut sebanyak 66 orang, salah satunya yang ada dalam rombongan adalah Bupati Bone, Andi Fashar M padjalangi. Anggaran yang digunakan dalam kegiatan ini sebesar Rp600 juta.
Ketua Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bone, Arsad, mengaku menyayangkan kegiatan studi banding tersebut.
“Kenapa sampai harus membawa semua camat dan SKPD di tambah lagi LSM, kegiatan ini kan tidak jelas, tujuannya apa, dan kenapa Batam. Yang kita ketahui bersama Batam daerah Industri sementara itu Bone daerah agraria, apa yang ingin diadopsi,” tegasnya.
Dia menilai program tiap tahun selalu saja dengan program yang sama. Menurutnya, seandainya anggaran tersebut diperuntukkan ke skala proritas maka akan lebi bermanfaat.
“Misalnya fenomena yang terjadi di Bone, seperti, terampasnya hak-hak masyarakat miskin, Indo Tuo, penyandang disabilitas harus tinggal di pos kamling, begitu juga Ambo Tuo di Cinennung tuna wisma, harus menjadi perhatian pemerintah, dan yang lebih mirisnya kasus kemarin, seorang anak usia 9 tahun yang ditahan di Puskesmas karena tidak ada biaya untuk berobat,” jelasnya.
Menurutnya, PMII tidak akan tutup mata dengan kegiatan yang saat ini sedang berlangsung di Batam, dengan menuntut hasil yang sesuai dengan besar anggaran yang digunakan.
“Tentu kami menuntut hasil yang megah sesuai dengan anggaran yang megah digunakan yang terendus dari dana alokasi khusus DAK,” tegasnya.
Sementara itu salah seorang penggiat LSM dari Lembaga Kesejahteraan Rakyat (Lakra), Suardi Mandan, mengaku tidak mengetahui keikutsertaan lsm dalam rombongan studi banding yang dimaksud, kalau ada yang ikut dapat dipastikan bukan dari Forum Komunikasi LSM di Bone.
“Mungkin dari LSM lain, karena saya di Bone baru saja mendampingi penyandang disabilitas yang tersandung kasus,” kata Ketua Umum Forum Komunikasi (FK) LSM Bone ini.
Humas Pemkab Bone, Andi Proman Pawi, mengaku kegiatan yang dilaksanakan tiga hari di Batam tersebut merupakan kegiatan untuk peningkatan kapasitas bagi seluruh camat.
”Iya ndi, ada 27 camat dan SKPD, ini kegiatannya dinas PU. Ada juga LSM yang ikut dalam rombongan,” ungkapnya. (atho)